Startup Ini Terbangkan Roket Tanpa Bahan Bakar, Kok Bisa?

12 Desember 2021 9:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SpinLaunch terbangkan roket ke luar angkasa tanpa bahan bakar dengan Suborbital Accelerator. Foto: SpinLaunch/YouTube
zoom-in-whitePerbesar
SpinLaunch terbangkan roket ke luar angkasa tanpa bahan bakar dengan Suborbital Accelerator. Foto: SpinLaunch/YouTube
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah perusahaan rintisan atau startup teknologi luar angkasa bernama SpinLaunch tampaknya siap menjadi pesaing baru SpaceX milik Elon Musk dan Blue Origin yang dipimpin Jeff Bezos. Mereka mengembangkan teknologi peluncur roket yang berhasil diujicoba belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Peluncuran roket ke orbit Bumi yang ada saat ini menggunakan bahan bakar dalam jumlah yang banyak. SpinLaunch menawarkan solusi alternatif dengan menghadirkan landasan peluncuran roket buatannya yang diklaim ramah lingkungan dan lebih murah.
Perusahaan yang bermarkas di Long Beach, California, AS, itu menyebut inovasinya dengan nama Suborbital Accelerator, yang ukurannya lebih besar dari Patung Liberty di AS. Di dalamnya ada ruang vakum panjang tempat sebuah 'lengan' berputar.
Lengan ini menggunakan kekuatan dari energi kinetik untuk memutar roket. Nantinya, saat kecepatan yang diinginkan tercapai, roket akan dilepaskan dan ditembakkan secara cepat ke udara.
Dengan cara inilah roket dapat dikirim ke luar angkasa dengan metode yang lebih berkelanjutan. Kamu bisa lihat cuplikan video uji cobanya di bawah ini, yang berlangsung di Spaceport America yang berlokasi di New Mexico, AS, pada 22 Oktober 2021 lalu.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah cara yang sangat berbeda untuk mempercepat proyektil dan meluncurkan kendaraan dalam kecepatan hipersonik menggunakan sistem berbasis darat," kata CEO SpinLaunch, Jonathan Yaney, seperti dikutip CNBC.
Pada tes peluncuran pertamanya, roket disebut SpinLaunch mampu didorong dengan kecepatan supersonik dengan hanya menggunakan 20 persen dari total daya akselerator. Selain itu, proyektil tersebut juga diklaim mencapai ketinggian puluhan ribu kaki.
Saat ini desain Suborbital Accelerator buatan SpinLaunch masih dalam bentuk prototipe. Belum ada informasi lebih lanjut terkait kapan sistem peluncuran orbitnya diumumkan ke publik.
Ke depannya, perusahaan akan melakukan serangkaian tes dengan kendaraan yang berbeda sepanjang 2022, dengan sekitar 30 uji coba penerbangan orbit Bumi. SpinLaunch sendiri menargetkan peluncur roketnya akan menerbangkan satelit dan kendaraan luar angkasa lain pada 2025 mendatang.
ADVERTISEMENT