Startup Jepang Bikin Robot Raksasa Mirip Gundam, Bisa Dikemudikan Manusia

3 Oktober 2023 8:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan robot ARCHAX mirip Gundam bersama Ryo Yoshida (25), CEO Tsubame Industries. Foto: REUTERS/Issei Kato
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan robot ARCHAX mirip Gundam bersama Ryo Yoshida (25), CEO Tsubame Industries. Foto: REUTERS/Issei Kato
ADVERTISEMENT
Sebuah startup di Tokyo, Jepang, Tsubame Industries, berhasil mengembangkan robot raksasa roda empat mirip “Mobile Suit Gundam”. Tak hanya mirip secara fisik, robot setinggi 4,5 meter juga bisa dikemudikan oleh manusia.
ADVERTISEMENT
Robot seberat 3,5 ton ini diperkenalkan di Japan Mobility Show akhir bulan ini. Robot raksasa ini diberi nama ARCHAX, diambil dari nama burung dinosaurus archaeopteryx.
ARCHAX memiliki monitor kokpit. Monitor ini berfungsi untuk menerima gambar dari kamera yang dihubungkan ke bagian luar sehingga pilot dapat menggerakkan lengan dan tangan menggunakan joystick di dalam tubuh robot, mirip seperti pilot yang mengendalikan Gundam.
ARCHAX, robot mirip "Mobile Suit Gundam", anime populer di Jepang. Foto: REUTERS/Issei Kato
Robot memiliki dua mode, yakni ‘mode robot tegak’ dan ‘mode kendaraan’ yang dapat melaju hingga 10 km per jam.
Jepang sangat ahli dalam bidang animasi, permainan, robot, dan mobil. Jadi saya pikir akan sangat bagus jika saya bisa menciptakan produk yang menggabungkan semua elemen ini menjadi satu,” kata Ryo Yoshida (25), CEO Tsubame Industries sebagaimana dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT
Ryo Yoshida (25), CEO Tsubame Industries, sedang berfose dengan ARCHAX. Foto: REUTERS/Issei Kato
Yoshida berencana akan membuat dan menjual lima mesin untuk penggemar robot. Per unit dibanderol dengan harga 3 juta dolar atau setara Rp 46,6 miliar. Yoshida berharap, robot ini di masa depan bisa digunakan untuk dilibatkan dalam bencana atau industri luar angkasa.
Yoshida sendiri sudah tertarik pada bidang manufaktur sejak usia dini, belajar cara mengelas di pabrik besi milik kakeknya dan mendirikan perusahaan yang memproduksi tangan palsu myoelektrik. Dia bilang, ingin membuat manufaktur Jepang bisa terus hidup dan selalu dikenal di kancah internasional.