Stephen Hawking: Sebelum Tahun 2600, Manusia Harus Tinggalkan Bumi

14 November 2017 12:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stephen Hawking. (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Stephen Hawking. (Foto: Flickr)
ADVERTISEMENT
Jika manusia tidak menjadi makhluk luar angkasa dalam lima abad ke depan, manusia bisa jadi akan punah. Begitulah yang dikatakan oleh fisikawan dan kosmolog paling terkenal di dunia Stephen Hawking awal bulan ini.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, beberapa bulan yang lalu Hawking juga pernah mengatakan bahwa 100 tahun ke depan bisa jadi adalah masa paling berbahaya dari planet Bumi. Bahaya Bumi pada masa itu ia yakini akan disebabkan oleh perang nuklir, wabah virus buatan, pemanasan global, hantaman asteroid, dan populasi yang berlebih.
Bulan ini, tepatnya 5 November 2017, ketika sedang tampil dalam sebuah presentasi video di Tencent Web Summit di Beijing, China, pada 5 November 2017, Hawking kembali mewanti-wanti bahaya tinggal di Bumi di masa depan dan menyarankan manusia untuk mencari tempat tinggal baru di luar Bumi.
Hawking menyebut, melonjaknya jumlah populasi manusia dan meningkatnya kebutuhan akan energi dapat membuat Bumi tak lagi layak untuk dihuni pada tahun 2600. Itu berarti, manusia hanya punya waktu kurang dari 600 tahun untuk meninggalkan Bumi.
Stephen Hawking. (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Stephen Hawking. (Foto: Flickr)
Media Inggris The Sun mewartakan, Hawking menyarankan kita untuk bertindak bersama dan “dengan berani pergi ke tempat yang belum siapa pun kunjungi sebelumnya”.
ADVERTISEMENT
Selama presentasi, Hawking juga menyoroti Breakthough Starshot, proyek 100 juta dolar AS yang bertujuan untuk mengembangkan pesawat luar angkasa mini (nanocraft) yang disebut-sebut akan memiliki kecepatan gerak sebesar 20 persen kecepatan cahaya dengan tenaga laser. Ilmuwan asal Inggris itu menyebut, Starshot adalah penelitian yang potensial.
Hawking dan anggota tim Starshot lainnya menjelaskan, secara teori nanocraft semacam itu dapat sampai dari Bumi ke Mars dalam waktu kurang dari satu jam.
Sementara untuk sampai ke exoplanet (planet di luar tata surya) terdekat Bumi yang mungkin bisa dihuni manusia, misalnya Proxima B, nanocraft itu hanya perlu waktu sekitar 20 tahun.
Pete Worden, direktur eksekutif Breaktrough Starshot yang juga mantan kepala Ames Research Center NASA optimis dengan penelitian timnya itu.
ADVERTISEMENT
“Mungkin jika semuanya berjalan lancar, suatu hari nanti setelah pertengahan abad ini, kita akan memiliki gambaran planet lain yang mengorbit bintang terdekat yang bisa menampung kehidupan,” kata Worden sebagaimana dikutip Space.com dari The Sun.