Steve Wozniak: Apple Seharusnya Dipecah Sejak Lama

29 Agustus 2019 12:55 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Steve Wozniak, Co-founder Apple. Foto: REUTERS/Stephen Lam
zoom-in-whitePerbesar
Steve Wozniak, Co-founder Apple. Foto: REUTERS/Stephen Lam
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu pendiri Apple, Steve Wozniak, memang tidak pernah ragu untuk mengkritisi perusahaan yang ia bantu bangun. Baru-baru ini, bahkan Wozniak mengatakan Apple seharusnya dipecah sejak lama.
ADVERTISEMENT
Kepada Bloomberg, Wozniak mengkritisi bagaimana lingkungan kerja di perusahaan itu membuat engineer tidak bisa bekerja dengan bebas sesuai keinginan.
"Saya harap Apple dipecah sejak lama dan menempatkan divisi independen di tempat jauh sehingga membiarkan mereka bekerja independen, seperti Hewlett Packard (HP) ketika saya bekerja di sana," ujar Wozniak, kepada Bloomberg.
Mungkin kamu ingat, HP adalah perusahaan yang menolak keinginan Wozniak untuk membuat sebuah personal computer sebanyak lima kali. Dan HP bukanlah perusahaan yang sesukses Apple sekarang.
Sejumlah orang menggunakan smartphone di luar toko Apple. Foto: REUTERS / Thomas Peter
Tapi, ternyata Wozniak mengapresiasi HP di masa lalu karena membiarkannya bekerja dengan bebas.
"Engineer bisa pergi ke kantor pada malam hari dan memiliki akses ke semua bagian yang dibutuhkan dan alat untuk mengerjakan desain mereka sendiri," ucap Wozniak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga mengkritisi bagaimana perusahaan-perusahaan teknologi besar terlalu memaksa para pekerjanya saat ini.
Perusahaan teknologi Google. Foto: Arnd Wiegmann/Reuters
"Saya pikir perusahaan teknologi besar sudah terlalu digdaya, terlalu kuat mempengaruhi hidup kita, dan mengambil pilihan kita. Sulit untuk menghindarinya," katanya.
Terlebih lagi, Wozniak juga menyinggung soal perusahaan teknologi yang menguping percakapan pengguna lewat asisten digital. Hal ini merujuk pada produk seperti Amazon Alexa atau Apple Siri. Menurutnya, itu adalah pelanggaran privasi. Bahkan saat ini, hampir semua perusahaan, Microsoft hingga Google mengembangkan teknologi yang sama.