Strategi vivo Bikin Smartphone AI: User Centric dan Memanusiakan Teknologi

6 Desember 2024 13:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Senior Product Manager vivo Mobile Indonesia, Yoga Samiaji saat menghadiri AI for Indonesia by kumparan di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (4/12/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Senior Product Manager vivo Mobile Indonesia, Yoga Samiaji saat menghadiri AI for Indonesia by kumparan di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (4/12/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
vivo menjadi salah satu brand smartphone yang gencar menyematkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) pada perangkatnya. Keberadaan vivo AI di smartphone telah memberikan value tambahan dan meningkatkan keamanan lewat berbagai fitur seperti fingerprint, pengenalan wajah, hingga mendeteksi anomali yang mengarah pada penipuan.
vivo AI juga membantu manajemen software dan hardware, membuat performa lebih baik, daya hidup baterai lebih panjang. Kinerja kameranya juga jadi lebih ciamik, terutama dalam mode portrait guna memberi efek kedalaman gambar.
Dalam acara AI for Indonesia, Yoga Samiaji, Senior Product Manager vivo Mobile Indonesia, mengungkap bagaimana cara vivo mengembangkan AI dalam smartphone-nya. Salah satunya adalah dengan menekankan user centric dan humanizing technology.
Kedua adalah cutting-edge technology. Saat ini vivo telah memiliki 4 pusat riset dan pengembangan (research and development/R&D) secara global, salah satunya di pabrik vivo Mobile Indonesia yang berlokasi di Cikupa, Kabupaten Tangerang. Yoga mengatakan vivo telah memiliki 1.000 lebih pegawai R&D untuk pengembangan AI perusahaan.
“Yang enggak kalah penting adalah strategi kita yang siap mendukung Bu Meutya [Menkomdigi] yang tadi pagi ngomong kita mau sumber dayanya Indonesia yang maju untuk menjadi salah satu garda terdepan teknologi AI di dunia. Bukan cuma indonesia, as part of informasi digital yang dimau. Jadi itu yang selalu kita gadang-gadangkan dan itu yang selalu kita coba push ketika kita bikin strategies,” paparnya.
Senior Product Manager vivo Mobile Indonesia, Yoga Samiaji paparan saat menghadiri AI for Indonesia by kumparan di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (4/12/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Komitmen vivo dalam mengembangkan artificial intelligence pada perangkat smartphone memang tak main-main. Di lini smartphone flagship, vivo telah menyematkan banyak fitur AI, terutama dalam segmen fotografi.
Berkat AI, kinerja kamera vivo menjadi lebih baik dalam urusan memberi efek kedalaman gambar saat memotret dengan portrait mode. Berkat AI Aura Light Portrait, foto dalam keadaan cahaya yang menantang bisa lebih mudah dengan hasil yang natural.
Ditambah, adanya fitur AI Photo Enhance membuat smartphone vivo dapat meningkatkan kualitas foto yang diambil pengguna. Fitur ini secara otomatis menganalisis gambar dan melakukan penyesuaian untuk meningkatkan detail, warna, dan kontras, sehingga menghasilkan foto yang lebih tajam dan hidup.
AI Erase juga memudahkan pengguna menghapus objek yang tak diinginkan dalam foto. Demi meningkatkan kemampuan kamera AI-nya ini, vivo telah menjalin kerja sama dengan ZEISS, perusahaan asal Jerman yang fokus di bidang optik dan optoelektronik.
“ZEISS itu dipakai bukan cuma buat untuk alat-alat kesehatan tapi juga sudah untuk terbang ke bulan dan segalanya itu sudah pakai ZEISS. Kita butuh ZEISS karena kita butuh AI kita untuk belajar warna-warna aslinya. Jadi, kita butuh ZEISS itu as part of untuk bantu capturing the real image, the real picture,” katanya.
Bagaimanapun, berkat kehadiran AI di smartphone, masyarakat yang tak memiliki pengetahuan teknis mendalam bisa mulai mengenal dan memanfaatkan AI. Dan ini bisa dirasakan oleh pengguna di smartphone vivo.