Survei: Social Commerce Makin Diminati, 86% Masyarakat Belanja Melalui Medsos

22 September 2022 21:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi belanja online di Lazada Foto: Lazada
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi belanja online di Lazada Foto: Lazada
ADVERTISEMENT
Tren belanja online semakin berkembang di Tanah Air. Menariknya lagi, kini masyarakat tak hanya berbelanja online lewat e-commerce, tapi juga berbelanja lewat media sosial atau social commerce.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil survei Populix yang diterima kumparan, Kamis (22/9), sebanyak 52 persen masyarakat Indonesia sudah mengetahui tentang tren transaksi jual beli melalui media sosial atau yang dikenal sebagai social commerce tersebut.
Social commerce kian populer lantaran menjadi opsi baru untuk berbelanja online secara mudah. Selain itu, platform tersebut juga memungkinkan interaksi langsung dengan penjual sambil menjelajahi media sosial, tanpa harus berpindah aplikasi. Sementara di sisi penjual, social commerce memungkinkan mereka untuk menjangkau calon pelanggan yang lebih luas.
Ilustrasi belanja online menggunakan mobile banking. Foto: Shutterstock
Nah, 4 dari 5 orang rupanya mengaku pernah mencoba berbelanja melalui platform media sosial. Mereka paling banyak belanja di TikTok Shop dan WhatsApp dengan pengeluaran rata-rata Rp 274.034 setiap bulan.
Survei ini melibatkan 1.020 orang. Namun hanya 880 orang atau sekitar 86 persennya yang mengaku pernah belanja di media sosial.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 46 persen dari 880 responden itu kemudian mengaku paling sering berbelanja di TikTok Shop. Sementara itu, ada 21 persen lainnya justru menggunakan WhatsApp untuk belanja.
Social Commerce Landscape di Indonesia. Foto: Populix
Menurut survei Populix, orang biasanya tertarik menggunakan media sosial untuk membeli beberapa kategori barang. Mulai dari pakaian, produk kecantikan, makanan, hingga aksesoris elektronik.
Menurut survei itu pula, WhatsApp akan lebih sedikit digunakan untuk berbelanja di masa depan. Meski begitu, Instagram dan TikTok Shop akan mengalami persaingan yang ketat sebagai tempat belanja online.
Social Commerce Landscape di Indonesia. Foto: Populix
Dari segi pengguna, saat ini, TikTok Shop merupakan medium yang paling banyak digunakan oleh perempuan, sedangkan WhatsApp dan Instagram Shop paling banyak digunakan oleh orang laki-laki berusia 36-45 tahun.
ADVERTISEMENT
Ke depannya, pengguna TikTok Shop akan terus didominasi oleh perempuan terutama mereka yang berusia 18-25 tahun di kota-kota kecil di seluruh Jawa. Sementara, Instagram Shop akan didominasi oleh konsumen dengan SES atas, dan WhatsApp akan lebih banyak digunakan oleh generasi yang lebih senior.
Social Commerce Landscape di Indonesia. Foto: Populix
Sementara itu, Evermos (22%), Kitabeli (14%) dan Dusdusan (12%) adalah tiga platform social commerce yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Dari segi demografi pengguna, sebagian besar pengguna ketiga platform tersebut justru berasal dari luar Jakarta. Evermos, misalnya, justru didominasi oleh masyarakat Bandung, Kitabeli didominasi oleh masyarakat Surabaya, dan Dusdusan yang didominasi oleh masyarakat Semarang.
Survei Populix sendiri dilakukan pada 28 Jul - 9 Agustus 2022. Survei dilakukan secara online melalui aplikasi Populix terhadap total 1.020 responden pria dan perempuan berusia 18-55 tahun di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Reporter: Cut Salma