Tagar #Hantavirus Jadi Trending Topic Twitter, Apa Maksudnya?

24 Maret 2020 22:14 WIB
Ilustrasi Virus. Foto: geralt via pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus. Foto: geralt via pixabay
ADVERTISEMENT
Ketika pandemi virus corona COVID-19 masih berlangsung, muncul tagar #Hantavirus di Twitter dan menempati urutan pertama trending topic dunia pada Selasa (24/3). Hingga pukul 22.00 WIB, tweet yang memuat tagar tersebut telah mencapai lebih dari 300 ribu kicauan dan juga masuk daftar trending di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Naiknya tagar #Hantavirus menyusul kabar pria di Provinsi Yunnan, China, meninggal dunia usai terinfeksi hantavirus. Sebagaimana diwartakan The Economic Times, pria tersebut mengembuskan napas terakhir saat sedang menumpang bus tujuan Provinsi Shandong.
Tak ayal, kabar ini memicu kepanikan publik. Sejumlah pengguna Twitter mengekspresikan keresahan mereka terkait kemunculan penyakit lain di China. Sejumlah pakar kesehatan menggunggah tweet untuk meluruskan segala persepsi keliru terkait hantavirus.
Dr. Junaid, seorang dokter spesialis anestesi, lewat akun @juneymb menyebut bahwa hantavirus bukan virus baru karena telah sejak lama diidentifikasi oleh ilmuwan dan praktisi medis. Penyakit ini bersifat zoonosis dan menular dari tikus ke manusia.
Senada dengan pernyataan Junaid, Dr. Sumaiya Shaikh, seorang ahli saraf, mengatakan hantavirus pertama kali muncul pada 1950-an saat masa Perang AS-Korea di Sungai Hantan. Virus menyebar dari tikus ke manusia. Penularan virus antar manusia ke manusia jarang terjadi.
ADVERTISEMENT
Dilansir situs laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakti AS (CDC), hantavirus mempunyai nama resmi Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS). HPS merupakan penyakit pernapasan parah, kadang berujung fatal, yang disebabkan infeksi hantavirus.
Siapa pun yang bersentuhan dengan tikus yang terinfeksi hantavirus berisiko tertular HPS. Perpindahan virus ini terjadi ketika manusia kontak dengan urine, kotoran, dan air liur tikus yang telah terkontaminasi hantavirus. Dengan kata lain, gigitan tikus pada manusia juga berpeluang menularkan virus.
Selain itu, penyebaran hantavirus juga bersifat aerosol. Seseorang dapat tertular saat menghirup partikel yang telah tercemar virus. Butuh waktu sekitar 1-8 minggu setelah terpapar sampai seseorang menunjukkan gejala penyakit.
Petugas medis daruruat China yang merawat pasien virus corona atau COVID-19 mulai meninggalkan Wuhan, Hubei, China. Foto: Getty Images/STR
Saat awal terjangkit virus ini, gejala yang muncul antara lain kelelahan, demam, nyeri otot terutama pada paha, pinggul, punggung, dan bahu. Dalam beberapa kasus, pasien juga merasakan sakit kepala, kedinginan, mual, muntah, hingga diare.
ADVERTISEMENT
Empat hingga 10 hari setelah fase awal penyakit, pasien biasanya akan mulai batuk-batuk dan sesak napas.
Sejauh ini, belum ada pengobatan spesifik maupun vaksin untuk menangkal hantavirus. Kendati begitu, pasien akan punya kesempatan besar untuk sembuh jika ia segera mendapatkan perawatan intensif. Petugas medis akan memberikan intubasi dan terapi oksigen untuk meredakan gejala sesak napas.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!