Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
21 Ramadhan 1446 HJumat, 21 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Target CEO Baru Intel: PHK demi Efisiensi, Fokus Produksi Chip AI
19 Maret 2025 15:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Intel akan mengalami perubahan signifikan di bawah kepemimpinan CEO baru, Lip-Bu Tan. Ia disebut tengah mempertimbangkan strategi baru terkait karyawan, manufaktur chipset, hingga kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mengembalikan kejayaan perusahaan yang tengah terpuruk.
ADVERTISEMENT
Lip-Bu Tan telah ditunjuk menjadi CEO baru Intel pada Rabu (12/3) lalu, menggantikan Co-CEO sementara David Zinsner dan Michelle Johnston Holthaus. Tan mulai bekerja per Selasa (18/3) waktu setempat.
Menurut sumber yang dikutip Reuters, salah satu fokus utama Tan adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawai. Ia akan mengevaluasi struktur tenaga kerja di Intel, yang sebelumnya telah memangkas sekitar 15.000 karyawan pada tahun lalu.
Perampingan staf ini bakal menargetkan lapisan manajemen menengah yang sudah terlalu gemuk. Manajemen yang semakin ramping akan memangkas lapisan birokrasi yang dinilai memperlambat inovasi.
Selain itu, Tan berencana untuk merevitalisasi operasional manufaktur Intel. Perusahaan kini ditargetkan tidak hanya memproduksi chipset untuk kebutuhan internal, tetapi juga untuk klien eksternal seperti Nvidia dan Microsoft.
ADVERTISEMENT
Dalam waktu dekat, Tan akan fokus meningkatkan kinerja unit manufaktur Intel Foundry untuk membuat chip buat perusahaan lain sekaligus menarik pelanggan baru. Intel juga akan memulai kembali rencana memproduksi chip yang mendukung server AI, dan melihat potensi di area peranti lunak, robotika, hingga model dasar AI.
Sumber mengatakan rencana Tan tersebut masih dalam tahap perumusan dan belum finalisasi, sehingga masih ada kemungkinan untuk berubah. Meski begitu, pasar merespons optimisme terhadap kepemimpinan baru Intel, dengan saham melonjak lebih dari 8 persen pada bursa di Nasdaq pada Selasa (18/3) waktu setempat.