Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Telegram Mau Sapu Bersih Konten Kriminal, Chat di Sana Kini Tak Privat Lagi
7 September 2024 10:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kalimat yang dihapus Telegram itu yakni: "All Telegram chats and group chats are private amongst their participant. We do not process any request related to them."
Belum ada tanggapan dari Telegram terkait hal ini.
Sebagai gantinya, kalimat-kalimat tersebut diganti dengan:
“Semua aplikasi Telegram memiliki tombol 'Laporkan' yang memungkinkan Anda menandai konten ilegal untuk moderator kami — hanya dengan beberapa ketukan,” diikuti dengan petunjuk tentang cara melaporkan pesan.
Untuk menekan aktivitas ilegal, pengguna diminta untuk menekan tombol 'report.' Opsi tombol report ditempuh untuk menandai konten kriminal dan membiarkan moderator melakukan investigasi atau penelusuran.
CEO Telegram, Pavel Durov sebelumnya mengeluarkan pernyataan publik pertama sejak penangkapannya. Ia berjanji untuk mememoderasi semua konten yang beredar di Telegram.
ADVERTISEMENT
"Peningkatan jumlah pengguna Telegram yang tiba-tiba menjadi 950 juta menyebabkan kendala yang memudahkan penjahat untuk menyalahgunakan platform kami," tulisnya dalam pernyataan, dilansir The Verge.
"Itulah sebabnya saya menetapkan tujuan pribadi untuk memastikan kami meningkatkan berbagai hal secara signifikan dalam hal ini. Kami telah memulai proses itu secara internal, dan saya akan segera membagikan detail lebih lanjut tentang kemajuan kami kepada Anda."
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 7:43 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini