Telkom Ajak Universitas dan Swasta Cetak Banyak Ahli AI di Indonesia

Ilustrasi AI. Foto: Shutterstock

Di tengah era digitalisasi yang berkembang sangat pesat, Telkom terus mendorong upaya mencetak talenta digital lebih banyak di Indonesia. Salah satu yang kini menjadi fokus mereka adalah talenta digital bidang Artificial Intelligence (AI) yang saat ini banyak diadopsi di berbagai sektor.

Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business Telkom Indonesia, mengatakan AI memiliki potensi yang sangat strategis dan sangat besar. AI telah diadopsi di berbagai sektor, terutama di perusahaan untuk mengakselerasi bisnis menjadi lebih efisien.

Di BUMN, misalnya, penggunaan AI dapat meningkatkan efisiensi sebesar 30 hingga 40 persen. AI dapat memangkas cost kerja yang awalnya dilakukan secara manual, bisa dikerjakan secara otomatis.

“Contohnya banyak inspeksi di lapangan yang sebelumnya harus mendatangkan orang, tentu akan lebih lama kalau semuanya diperiksa secara manual. Sekarang dengan AI, dengan Image Analytic atau Video Analytic dapat dilakukan dapat dilakukan secara otomatis, sehingga orang itu datang kalau diperlukan saja,” kata Fajrin.

Kendati begitu, Indonesia masih kekurangan talenta digital di bidang AI. Inilah yang menjadi misi Telkom untuk mencetak talenta-talenta digital AI lokal. Salah satunya bekerja sama dengan pihak lain, mulai dari masyarakat umum hingga kampus atau universitas.

“Salah satu tantangan besar AI adalah bagaimana mengembangkan talenta untuk bisa mengoptimalkan industri ini, bagaimana cara mencetak lebih banyak lagi AI engineer, data scientist dan pekerjaan-pekerjaan lain yang terkait,” katanya.

Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business Telkom Indonesia. Foto: Habib Allbi Ferdian/kumparan

Telkom juga memiliki fasilitas seperti IndigoScape di beberapa kota yang menjadi tempat berinteraksi para startup. Saat ini fasilitas tersebut tengah dilakukan upgrade atau tambahan sebagai pusat untuk mahasiswa belajar atau berinteraksi dengan Telkom di bidang AI.

Dengan begitu, Telkom mengajak kampus untuk menyalurkan talenta-talenta di bidang AI. Kerja sama yang dilakukan tidak hanya bisa melahirkan talenta digital AI lokal, tapi juga membuka lapangan pekerjaan baru.

“Ini salah satu contoh bagaimana kami berkomitmen untuk bisa mengembangkan AI ini secara bersama-sama, untuk bisa berkontribusi terhadap Indonesia,” katanya.

“Kami tidak sendirian, kami mengajak kerja sama dengan pihak-pihak terkait, pemerintah, pihak swasta, dan lain sebagainya supaya industri ini bisa tumbuh bersama. Terkait dengan talent, edukasi pasar, terkait dengan tantangan dan hal yang harus diantisipasi seperti cyber security, ini yang harus kita pikirkan.”