Telkom Akan Bikin Aplikasi Monitoring Program Makan Bergizi Gratis

7 Februari 2025 20:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa bersiap menyantap menu makan bergizi gratis perdana di SD Santo Michael Bilogae, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Senin (20/1/2025). Foto: Martinus Eguay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Siswa bersiap menyantap menu makan bergizi gratis perdana di SD Santo Michael Bilogae, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Senin (20/1/2025). Foto: Martinus Eguay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Telkom ternyata diberi tugas oleh pemerintah untuk membuat aplikasi khusus guna mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
ADVERTISEMENT
Program Makan Bergizi Gratis sudah dimulai serentak di berbagai daerah sejak awal Januari 2025 lalu. Nantinya, aplikasi yang kini masih dalam proses pembuatan akan digunakan untuk memonitoring program MBG, termasuk membantu distribusi MBG.
“Untuk makan bergizi gratis, semua BUMN memang diberikan tugas khusus, termasuk Telkom. Melalui Kementerian BUMN, kita sebenarnya diberi tugas membuat aplikasi yang powerfull untuk bisa memonitor,” kata Andri Sasoko, VP Corporate Telecommunication Telkom, dalam acara media gathering di Jakarta Selatan, Jumat (7/2).
Bukan kali ini saja Telkom membantu pemerintah menyediakan aplikasi khusus. Sebelumnya, mereka juga punya andil besar dalam pembuatan aplikasi PeduliLindungi yang digunakan untuk memonitoring kasus COVID-19 saat pandemi corona menghantam Indonesia.
Andri Sasoko, VP Corporate Telecommunication Telkom. Foto: Habib Allbi Ferdian/kumparan
“Dulu kita pernah punya pengalaman waktu COVID-19 membuat PeduliLindungi, itu di belakangnya Telkom. Nah, Kementerian BUMN inginnya Telkom, melalui Telkomsel, itu juga punya aplikasi seperti itu [PeduliLindungi] untuk memonitoring program makan bergizi gratis. Tugas utamanya itu,” kata Andri.
ADVERTISEMENT
Andri belum mengungkapkan secara rinci bagaimana dan kapan aplikasi monitoring MBG itu dirilis. Yang pasti, saat ini aplikasi masih dalam proses pembuatan.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyebut anggaran MBG bisa bertambah jadi Rp 100 triliun. Anggaran ini diperlukan guna memastikan 82,9 juta masyarakat, termasuk anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, mendapatkan manfaat program tersebut pada akhir tahun 2025.
Dadan juga membeberkan, sejauh ini sudah ada 730 ribu penerima manfaat program MBG per hari Senin (3/2). Menurutnya hal ini mencakup 245 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. Dia menargetkan jumlah penerima manfaat akan mencapai 1,5 juta jiwa pada pertengahan Februari. Angka ini setara dengan 1,5 persen dari total penerima manfaat MBG tahun ini yang sebanyak 82,9 juta
ADVERTISEMENT