Telkom Bangun Data Center Berbasis Energi Biru & Ramah Lingkungan di HDC Batam

4 Januari 2023 14:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hyperscale Data Center Telkom di Cikarang. Foto: Dok. Telkom
zoom-in-whitePerbesar
Hyperscale Data Center Telkom di Cikarang. Foto: Dok. Telkom
Usai melakukan groundbreaking NeutraDC Hyperscale Data Center (HDC) Batam pada Desember 2022 lalu, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memantapkan langkah untuk jadi pemain besar di industri data center.
Pasalnya, HDC Batam tak hanya memiliki kapasitas berstandar tier 3 dan 4, melainkan juga akan menjadi bagian ekosistem TelkomGroup yang terhubung dengan data center domestik dan internasional, Edge Data Center, dan Hyperscale Data Center di Cikarang.
Direktur Wholesale & Intenational Service Telkom, Bogi Witjaksono, mengatakan salah satu kunci keberhasilan data center adalah tingkat efisiensi dalam penggunaan energi. Sebab, menurut Bogi, kemampuan computing pengguna data center dari waktu ke waktu yang terus meningkat, akan membutuhkan energi yang sangat besar.
“Karena itu, para pemain di industri digital tersebut membutuhkan energi yang efisien dan hijau. Kami akan buktikan, pada 2024 pertengahan paling lambat data center berbasiskan energi biru dan ramah lingkungan akan ada di Indonesia,” terang Bogi.
Mengenai pengembangan data center berbasis teknologi energi hijau dan terbarukan, Telkom bekerja sama dengan Medco. Pada proses pendistribusian energinya nanti, Telkom juga akan melibatkan PLN.
Selain dua pihak tadi, Telkom pun bekerja sama dengan Singtel yang merupakan pemain lama data center di Singapura. Bersama Singtel, Telkom siap menangkap potensi kebutuhan spillover demand yang berasal dari Singapura dan sekitarnya, di samping untuk memenuhi kebutuhan domestik di Indonesia.
Lebih lanjut, Bogi mengatakan, Indonesia setidaknya akan membutuhkan minimal 1,200 MegaWatt atau 1,2 GW data center pada tahun 2030 nanti. Hal tersebut, menurut Bogi, merupakan peluang sangat besar karena peran demografi yang menyebabkan kebutuhan di atas akan kian meningkat.
“Semua lini kehidupan kita itu ke depan akan menjadi terkoneksi secara digital. Basis datanya diperkirakan dari IoT maupun devices itu jauh lebih besar dibandingkan kebutuhan kita sekarang yang ada di broadband biasa. Telkom sebagai agen pemerintah dalam hal digitalisasi harus berpikir beyond, tidak hanya membangun data center tapi lebih ke membangun ekosistemnya demi membangun negeri ini untuk digital sovereignty,” tambah Bogi.
Dalam dua tahun ke depan, TelkomGroup akan fokus memperkuat dan mengembangkan data center yang dimilikinya guna menangkap peluang pasar pemain digital global.
TelkomGroup juga berupaya untuk memastikan pembangunan dapat cepat selesai, data center tadi terutilisasi, dan menjadi pemain data center yang diperhitungkan di pasar Asia Tenggara hingga regional. Dengan demikian, langkah Telkom mewujudkan kedaulatan digital nasional dapat terakselerasi.