Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Telkom Bangun Ratusan Ribu Infrastruktur Telekomunikasi di Kota Hingga Pelosok
20 Oktober 2020 16:28 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Proyek besar ini dilaksanakan lewat program Indonesia Digital Network (IDN). Harapannya, konektivitas akan tersedia secara stabil dan cepat untuk menghubungkan seluruh titik di Indonesia, termasuk daerah-daerah pelosok dan terluar.
Hingga September 2020, Telkom telah berhasil membentangkan 166.343 kilometer kabel fiber optic dari Sabang hingga Merauke. Kabel sepanjang 4 kali keliling bumi ini juga mendukung akses komunikasi internasional bersama dengan operator global.
Sementara di atas tanah, Telkom telah berhasil mendirikan lebih dari 34 ribu tower. Jika kabel dan tower belum mampu menjangkau beberapa titik di tanah air, Telkom memanfaatkan teknologi satelit yang ada di langit. Saat ini, Telkom memiliki 3 buah satelit, Telkom 2, Telkom 3S, dan Merah Putih. Secara total, terdapat 133 buah transponder yang tersedia.
Dari sektor mobile, anak usaha Telkom, Telkomsel, juga telah membangun infrastruktur telekomunikasi secara masif. Hingga saat ini, Telkomsel telah membangun lebih dari 200 ribu Base Transceiver Station (BTS ) di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
IndiHome menjadi solusi dari Telkom untuk membawa konektivitas cepat ke dalam rumah dan bisnis. Layanan triple play tersebut telah menjangkau hingga 496 kabupaten dan kota. Salah satunya adalah Pulau Rote, sebuah daerah yang dinobatkan sebagai titik terluar di Indonesia.
“Dengan semangat menghadirkan pemerataan akses telekomunikasi dan informasi, layanan fixed broadband dan seluler ini dapat dinikmati mulai dari kota besar hingga yang berada di kawasan 3T pun dapat merasakan manfaatnya dan memperoleh akses informasi yang sama porsinya,” ujar Direktur Network & IT Solution Telkom, Herlan Wijanarko.
Pembangunan infrastruktur di kawasan 3T ini sebenarnya telah direalisasikan beberapa tahun lalu. Telkom telah membangun infrastruktur kabel laut yang menghubungkan Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Telkom menyebut bahwa sudah ada 13 pulau terluar yang telah terjangkau akses telekomunikasi berkat pembangunan ini. Beberapa di antaranya adalah Pulau Karimun, Pulau Kei, Pulau Weh, Pulau Sebatik, Pulau Liran, dan Pulau Rote.
ADVERTISEMENT
Saat virus corona masih mewabah, pergeseran menuju dunia digital pun semakin terakselerasi. Dampaknya, kebutuhan akan akses internet dan konektivitas menjadi kebutuhan yang mendasar.
“Salah satu langkah yang dilakukan TelkomGroup dalam menjawab kebutuhan layanan digital yang semakin tinggi adalah melakukan modernisasi infrastruktur di sejumlah wilayah, melalui program Modern Broadband City,” kata Herlan.
Modernisasi yang dimaksud Herlan mengacu kepada peningkatan kualitas layanan. Salah satunya adalah dengan mengganti jaringan kabel tembaga dengan fiber optic untuk meningkatkan kualitas, stabilitas, dan kecepatan akses internet.
Telkom telah merancang penggantian seluruh sistem kabel tembaga di sekitar 459 kabupaten dan kota. Proyek ini ditargetkan rampung pada tahun 2023. Target tersebut dirasa cukup realistis mengingat pada tahun ini, Telkom telah merampungkan proyek peningkatan di Kalimantan.
Jika telah rampung, pelanggan akan menjadi pihak yang paling diuntungkan. Nantinya pelanggan akan menikmati layanan triple play dengan kualitas broadband dan new experience yang tanpa batas (limitless bandwidth).
ADVERTISEMENT
Sementara bagi pemerintah daerah, modernisasi berarti program pemerintah ihwal penyediaan broadband dan akses internet telah berhasil mencapai seluruh pelosok negeri. Akses terhadap jaringan telekomunikasi tentunya dapat meningkatkan hajat hidup masyarakat.
Herlan menegaskan, Modern Broadband City merupakan komitmen Telkom untuk menyediakan infrastruktur digital yang berkualitas dan andal dengan harapan dapat mendukung pengembangan potensi ekonomi lokal, regional, dan nasional.
(EDR)