Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Telkom Buka Suara soal Masuknya Layanan Internet Satelit Amazon Kuiper di RI
21 Maret 2025 10:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Telkom akhirnya merespons soal masuknya layanan internet satelit Amazon Kuiper ke Indonesia. Telkom menyebut, hadirnya perusahaan telekomunikasi tersebut bukanlah masalah besar, justru menjadi hal baik untuk mempercepat digitalisasi di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Andri Herawan Sasoko, VP Corporate Telecommunication Telkom, mengatakan bahwa kehadiran Amazon Kuiper di RI sama saja dengan hadirnya Starlink beberapa bulan lalu. Hadirnya dua layanan ini menurutnya justru akan mempercepat digitalisasi di RI, terutama di daerah-daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Dia mengatakan, persaingan yang hadir dengan masuknya Amazon Kuiper memang tidak bisa dihindari. Namun, persaingan ini justru harus dihadapi dengan kesiapan agar tetap bisa kompetitif dan dipilih masyarakat.
“Persaingan bagian dari bisnis nggak bisa dihindari. Semua bisnis pasti ada persaingan. Mobil contohnya, kalau ada pemain baru kita harus siap saja, siap dengan segalanya, kita harus berusaha kompetitif supaya tetap jadi pilihan masyarakat,” ujar Andri dalam Media Gathering Telkom di Jakarta, Rabu (19/3).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menjajaki kerja sama Amazone Kuper yang merupakan salah satu pemain industri satelit orbit rendah (Low Eart Orbit/LEO). Kolaborasi ini dilakukan dengan tujuan untuk memperluas konektivitas digital di Nusantara.
“Kami menyambut baik komitmen Amazon Kuiper dalam mendukung perluasan konektivitas digital di Indonesia. Kami terbuka terhadap investasi serta teknologi baru apa pun yang dapat membantu kami untuk mencapai konektivitas di Indonesia,” ujar Menkomdigi Meutya Hafid, sebagaimana dikutip Antara.
Dia menambahkan, teknologi satelit diperlukan karena memainkan peran penting dalam mengatasi kesenjangan digital, terutama di daerah terpencil. Dalam hal ini, Komdigi akan terus memfasilitasi proses perizinan dan diskusi yang diperlukan guna memastikan kelancaran proyek tersebut karena dinilai mampu mendukung akselerasi transformasi digital.
ADVERTISEMENT
Dia yakin kolaborasi pemerintah dan swasta mampu membantu jutaan masyarakat di wilayah 3T menikmati akses internet yang lebih optimal, membuka peluang ekonomi digital, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan. Bahkan teknologi ini akan mendukung pengembangan ekosistem digital di desa-desa, termasuk memberdayakan UMKM, dan meningkatkan layanan pemerintah digital, kesehatan, bahkan pendidikan secara daring.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga negara, terlepas dari lokasi mereka, memiliki akses yang sama terhadap teknologi digital. Dengan dukungan investasi dan inovasi dari sektor swasta, kita dapat mempercepat transformasi digital dan menciptakan peluang yang lebih besar bagi masyarakat,” kata Meutya.