Telkom Investasi Rp 3,5 Triliun Buat Bangun Satelit Merah Putih 2

21 Februari 2024 13:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran Satelit Merah Putih 2 menggunakan roket Falcon, SpaceX,  di Cape Canaveral, Florida, AS. Foto: Dok. SpaceX
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Satelit Merah Putih 2 menggunakan roket Falcon, SpaceX, di Cape Canaveral, Florida, AS. Foto: Dok. SpaceX
PT Telkom Indonesia melalui anak perusahaannya, Telkomsat, berhasil meluncurkan Satelit Merah Putih 2, pada Rabu (21/2). Total dana investasi yang dikucurkan untuk pembangunan ini mencapai Rp 3,5 triliun.
Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd. Rauf, mengatakan bahwa satelit high throughput pertama milik Telkom ini memakan waktu lebih dari 1 tahun dalam pembangunannya.
“Total investasi yang Telkom lakukan untuk Satelit Merah Putih 2 ini, untuk total sistem dari satelit itu sampai ground segment, itu sekitar Rp 3,5 T,” kata Lukman di Cape Canaveal, AS, Rabu (21/2).
“Waktu pembangunan satelit itu 2 tahun. Kami sudah mulai pada akhir 2021. Memang dapat juga kami sampaikan mostly nanti kapasitas satelit akan kita gunakan sebagai backhaul,” tambahnya.
Backhaul sendiri, dalam ekosistem telekomunikasi, merupakan jaringan utama pengantar akses telekomunikasi, yang akan terhubung dengan sub-jaringan seperti menara BTS dalam infrastruktur darat. Keberadaan satelit sangat berguna untuk menyediakan akses internet di remote area.
Lukman membeberkan bahwa saat ini sudah ada berbagai korporasi maupun operator yang berminat dalam membeli layanan Satelit Merah Putih 2 dari Telkomsat. Dalam waktu dekat, pihak tersebut segera meneken kontrak kerja sama untuk penggunaan layanan.
Customer paling signifikan adalah para VSAT operator. Jadi sampai sekarang, sudah cukup banyak VSAT operator yang menyatakan keinginan menjadi customer kami, dan sudah ada 5 di antara mereka yang nanti pada saatnya akan kami announce ke media yang sudah siap untuk kontrak dalam waktu dekat.”
Pembuatan Satelit Merah Putih 2 di fasilitas perakitan Thales Alenia Space. Foto: Telkom
Satelit Merah Putih 2 akan mengemban tugas besar mendorong digitalisasi di Indonesia sebagai high throughput satellite (HTS) atau juga disebut broadband satellite.
Teknologi yang ada pada satelit ini dapat memberikan layanan internet broadband dengan kapasitas yang jauh lebih besar dibandingkan dengan satelit konvensional yang saat ini ada di Indonesia.
Total kapasitas transmisi data pada Satelit Merah Putih 2 ada lebih dari 32 Gbps yang menjangkau seluruh area Indonesia. Itu terdiri dari 42 User Beam Ku-Band dengan diameter beam sebesar 0.88°. Untuk meng-cover 42 user beam tersebut, terdapat 5 gateway C-Band yang tersebar di lima area, yakni Banda Aceh, Bandar Lampung, Tarakan, Kupang, dan Jayapura. Platform yang dipakai pada Merah Putih 2 adalah Spacebus 4000B2.
Satelit Merah Putih 2 ditargetkan mulai beroperasi secara komersial pada April 2024 dan akan melayani sektor B2G (business to government) dan B2B (business to business).
Satelit bakal dikendalikan dari stasiun pengendali utama satelit (Master Control Station) yang berlokasi di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Apabila ada kendala yang bersifat force majeure, satelit bisa dikontrol di stasiun cadangan (Backup Control Station) yang berlokasi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.