Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi menetapkan anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom ), PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), untuk mengisi slot orbit 113 Bujur Timur (BT) yang sebelumnya dimiliki Indosat . Telkom diharapkan mengisi orbit tersebut selambat-lambatnya sebelum 31 Desember 2024, jika Indonesia tak ingin kehilangan slot orbit itu di masa depan.
ADVERTISEMENT
Slot orbit 113 BT sendiri sebelumnya diisi oleh Satelit Palapa D yang berfungsi untuk melayani 23 lembaga penyiaran televisi dan 8 radio. Satelit itu telah habis masa operasinya pada pertengahan 2020 lalu.
Untuk menggantikan Satelit Palapa D tersebut, Indonesia sebenarnya telah meluncurkan Satelit Nusantara 2 pada April 2020 silam.
Namun, satelit milik Indosat, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), dan PT Pintar Nusantara Sejahtera (PNS) tersebut gagal mengorbit sehingga batal mengisi slot orbit 113 BT. Pada 9 April 2020, roket Long March 3B yang membawa Nusantara 2 mengalami gangguan saat berupaya meluncur ke luar angkasa, menyebabkan roket dan satelit yang dibawa meledak.
Salah satu dampak gagal mengorbitnya Satelit Nusantara 2 adalah potensi penghapusan hak satelit Indonesia di slot orbit 113 BT oleh International Telecommunication Union (ITU). Hal ini disebabkan karena Indonesia tidak dapat menempatkan satelit di slot orbit 113 BT dalam batas waktu yang ditentukan.
“Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Kominfo telah mengajukan permohonan perpanjangan masa laku filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT,” kata Kominfo dalam keterangan resminya, Selasa (5/1).
ADVERTISEMENT
“Radio Regulations Board ITU menerima permohonan Indonesia tersebut dan Indonesia diberikan waktu hingga 31 Desember 2024 untuk menempatkan satelit di slot orbit 113 BT.”
Kominfo menjelaskan, Indosat enggan untuk kembali melakukan investasi meluncurkan satelit di masa akan datang. Dengan demikian, Indosat tidak akan melanjutkan penggunaan filing satelit pada slot orbit 113 BT setelah masa operasi satelit Palapa D berakhir.
Kominfo pun telah mengirimkan surat kepada Indosat yang menyatakan hak penggunaan filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT tidak diperpanjang setelah masa operasi satelit Palapa D berakhir.
Lebih lanjut, kementerian yang dipimpin Johnny G. Plate itu telah melakukan proses evaluasi terhadap calon pengguna baru filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT.
ADVERTISEMENT
“Proses evaluasi itu bertujuan untuk mencari pengguna baru slot orbit 113 BT yang dinilai mampu untuk menempatkan satelit di slot orbit 113 BT sebelum 31 Desember 2024,” jelas Kominfo. "Dalam proses evaluasi itu, dilakukan penilaian terhadap aspek finansial, regulatori, teknis, dan bisnis dari para calon pengguna slot orbit 113 BT.”
Berdasarkan proses evaluasi yang telah dilakukan tersebut, Kominfo menetapkan PT Telkom Satelit Indonesia sebagai pengguna baru filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT.
Telkomsat sendiri merupakan anak perusahaan Telkom yang menangani urusan satelit. Saat ini Telkomsat sedang mengoperasikan satelit Merah Putih di slot orbit 108 BT, satelit Telkom 3S di slot orbit 118 BT, dan satelit Telkom 2 di slot orbit 157 BT.
ADVERTISEMENT
Telkom bakal pasang teknologi baru di slot 113 BT
Dipilihnya Telkomsat untuk memegang slot satelit di orbit 113 BT pun disambut baik oleh Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah.
Ririek bilang, keputusan ini adalah langkah strategis bagi pengembangan bisnis satelit Telkomsat untuk memperkuat penyediaan infrastruktur satelit TelkomGroup. Ia berharap, slot satelit ini dapat mendukung TelkomGroup dalam menghadirkan konektivitas hingga pelosok dan peningkatan kualitas dalam melayani pelanggan dan masyarakat Indonesia.
“Ke depannya TelkomGroup melalui Telkomsat telah merencanakan untuk menempatkan satelit dengan teknologi terbaru yang dikenal sebagai High Throughput Satellite (HTS) yang cocok untuk melayani pelanggan broadband satelit, mencakup pita frekuensi C band dan Ku band di slot orbit 113°BT sebelum 31 Desember 2024. Semoga ini memantapkan langkah Telkomsat menjadi penyelenggara layanan satelit terkemuka di regional,” kata Ririek dalam keterangannya, Selasa (5/1).
ADVERTISEMENT