news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Telkomsel Ungkap Alasan Tak Mau Jual Paket Data Murah

1 Mei 2019 19:56 WIB
Kartu SIM Telkomsel Simpati. (Foto: Telkomsel)
zoom-in-whitePerbesar
Kartu SIM Telkomsel Simpati. (Foto: Telkomsel)
ADVERTISEMENT
Telkomsel dikenal sebagai operator seluler yang menawarkan tarif dan harga paket data di atas kompetitor, tetapi itu semua dibayar dengan layanan yang prima dan jangkauan terluas di Indonesia. Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, akhirnya mengungkap alasan mereka enggan menjual paket data dengan harga yang lebih rendah dari saat ini.
ADVERTISEMENT
Harga layanan data atau internet di Indonesia saat ini sudah terbilang lebih rendah dari negara lain. Ririek bilang kondisi ini sebenarnya berbahaya bagi kinerja finansial operator seluler yang bermain di industri.
Pendapatan yang diraih industri telekomunikasi pada tahun lalu diklaim Ririek sedang turun. Ini juga terjadi pada Telkomsel namun kondisinya masih laba. Dia berharap operator lain bisa belajar dari apa yang terjadi di 2018 dan mulai meninggalkan perang tarif demi menciptakan persaingan yang sehat.
"Pertumbuhan industri ini minus pada 2018. Tidak ada operator yang untung selain Telkomsel. Ini tidak sustain. Bahayanya adalah jika ada suatu saat yang nanti tutup. Fasilitas telekomunikasi itu jadi tidak tersedia" jelas Ririek dalam jumpa pers di Bali, Selasa (30/4).
Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah. Foto: Astrid Rahadiani/kumparan
Oleh karenanya, Telkomsel mengambil sikap untuk tidak ikut dalam perang tarif. Mereka enggan mematok tarif atau harga paket data yang kelewat murah karena bakal menyakiti diri sendiri.
ADVERTISEMENT
"Yang kami inginkan adalah harga yang terjangkau. Dari sisi masyarakat bisa membeli itu, dari sisi operator bisa sustain," tegas Ririek.
Telkomsel mencatat sejarah baru pada 2018 di mana ini adalah momen pertama kalinya pendapatan dari sektor non-legacy network mengalahkan pendapatan dari legacy. Sektor non-legacy itu meliputi layanan data dan digital, sementara legacy network sering dipakai untuk istilah telekomunikasi jaringan lama macam telepon dan SMS.
Lalu di kuartal pertama 2019, Ririek bilang pendapatan non-legacy sudah lebih besar lagi, yaitu 61 persen, dibandingkan 39 persen dari non-legacy.
Telkomsel Smart Office di Jakarta. Foto: Jofie Yordan/kumparan