Temukan Bug di Sistem Google, Remaja Uruguay Terima Hadiah Rp 503 Juta

28 Mei 2018 15:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi platform Google. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi platform Google. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
ADVERTISEMENT
Seorang remaja asal Uruguay berhasil menemukan celah keamanan pada sistem internal milik Google. Atas temuannya tersebut, perusahaan mengganjarnya dengan hadiah sesuai dengan janji mereka dalam program pencari bug.
ADVERTISEMENT
Remaja bernama Ezequiel Pereira itu mendapatkan imbalan sebesar lebih dari 36 ribu dolar AS atau sekitar Rp 503 juta. Hadiah tersebut dinilai pantas oleh Google karena bug yang ditemukan berpotensi bisa dimanfaatkan hacker untuk membuka akses sistem internal perusahaan.
Dilansir Digital Trends, Pereira memulai kegemarannya terhadap komputer ketika ia menerima perangkat untuk pertama kalinya pada usia 10 tahun. Kemudian ia mulai mengikuti kelas pemrograman sejak umur 11 tahun.
Ilustrasi Hacker (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hacker (Foto: Thinkstock)
Pereira terus mempelajari berbagai macam bahasa pemrograman dan berpartisipasi dalam berbagai kompetisi coding, yang salah satu kontesnya membawa ia jalan-jalan ke kantor pusat Google di California, AS.
Pereira menemukan bug tersebut pada awal tahun 2018 dan melaporkannya ke Google. Ia kemudian diberikan izin untuk mendiskusikan bug tersebut dan bagaimana dia menemukannya setelah Google mengkonfirmasi kebenaran adanya celah.
ADVERTISEMENT
Sempat ditolak dalam program beasiswa di universitas AS
Motivasi untuk terus belajar menemukan celah dalam pemrograman didapat ketika Pereira menemukan bug seharga 500 dolar AS atau setara dengan Rp 7 juta di usianya yang masih belia.
Kemudian ia berhasil menemukan bug dan mendapatkan penghargaan sebesar 10 ribu dolar AS atau sekitar Rp 140 juta pada Juni 2017 lalu. Sebagian uang tersebut ia gunakan untuk mendaftarkan beasiswa di sejumlah universitas di AS.
Perusahaan teknologi Google. (Foto: Charles Platiau/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi Google. (Foto: Charles Platiau/Reuters)
Sayang, tak satupun universitas menerimanya hingga akhirnya ia bersekolah teknik komputer di kampung halamannya di Montevideo, Uruguay. Meski begitu, Pereira yakin bahwa dengan uang tersebut ia mampu membiayai pendidikannya dan meraih mimpinya mendapatkan gelar master dalam studi keamanan komputer.
ADVERTISEMENT
Apa yang dilakukan Google, memberi hadiah bagi penemu bug, juga dilakukan oleh perusahaan teknologi dan pengembang game. Perusahaan tersebut yakin dengan menawarkan hadiah berupa uang akan mendorong orang-orang seperti Pereira untuk melaporkan celah daripada mengeksploitasinya untuk kejahatan siber.
Pereira juga mendorong teman-temannya dan ahli program untuk terus melakukan pencarian celah keamanan. Ketika teman-temannya merasa tak cukup pandai melakukannya, Pereira dengan santai menjawab "siapapun dapat mempelajari hal-hal ini."