Terungkap, Twitter Pakai Email dan Nomor Ponsel Pengguna untuk Iklan

10 Oktober 2019 12:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Platform media sosial Twitter. Foto: Thomas White/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Platform media sosial Twitter. Foto: Thomas White/Reuters
ADVERTISEMENT
Kabar buruk kembali menimpa pengguna Twitter terkait privasi di platform media sosial tersebut. Twitter ternyata menggunakan data pribadi pengguna seperti email dan nomor ponsel untuk membantu pengiklan menyesuaikan sasaran promosinya.
ADVERTISEMENT
Hal itu bahkan sudah dikonfirmasi oleh pihak perusahaan. Twitter meminta maaf karena telah secara ‘tidak sengaja’ membagikan data pribadi pengguna kepada pihak ketiga (pengiklan) dan belum bisa memastikan berapa jumlah pengguna yang datanya terekspos.
“Kami belum bisa memastikan berapa orang yang terkena dampak,” kata juru bicara Twitter, kepada BBC.
Twitter mengatakan bahwa gara-gara kejadian ini, pihak ketiga pengiklan memiliki akses untuk mengambil data pengguna berbasis detail kontak.
Twitter. Foto: Reuters
Penyalahgunaan data ini melibatkan sistem Twitter yang membuka akses kepada pengiklan di mana mereka bisa mencocokkan database mereka dengan para pelanggannya berdasarkan email dan nomor ponsel. Kemudian data tersebut dikumpulkan dari database Twitter.
Cara ini sudah tidak asing dilakukan oleh platform media sosial. Mereka membidik para pengiklan dan brand besar agar bisa meraih konsumen yang sudah familiar dengan merek dan produk yang mereka tawarkan.
ADVERTISEMENT
Masalahnya, Twitter mengatakan bahwa hal ini terjadi pada alamat email dan nomor ponsel yang dikirimkan pengguna untuk melakukan autentikasi dua faktor. Itu adalah metode untuk meningkatkan keamanan akun, di mana biasanya pengguna akan mendapatkan SMS untuk kode masuk.
Logikanya, pengguna seharusnya mendapatkan keamanan berlapis setelah melakukan autentikasi dua faktor. Nyatanya, Twitter malah menggunakan data itu untuk jadi ‘mak comblang’ antara pengguna dan pengiklan.
Ilustrasi main Twitter. Foto: Melly Meiliani/kumparan
“Ketika pengiklan mengunggah daftar pemasaran mereka, kamu mencocokkan orang-orang di Twitter dengan daftar mereka berdasarkan email atau nomor ponsel yang disediakan oleh pemegang akun untuk tujuan keselamatan dan keamanan,” kata Twitter.
“Ini adalah kesalahan. Kami minta maaf,” imbuhnya.
Anehnya, Twitter kali ini tidak secara proaktif mengumumkan ‘kebocoran data’ tersebut. Perusahaan mengatakan bahwa pihaknya sudah menemukan masalah tersebut dan telah memperbaikinya sejak 17 September lalu. Twitter mengaku saat ini perusahaan sudah tidak lagi memberikan akses nomor ponsel dan alamat email pengguna kepada pengiklan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Twitter juga pernah mengakui ada kebocoran data di platform-nya yang melibatkan 330 juta data pengguna. Perusahaan secara aktif mengumumkan kejadian yang disebabkan oleh bug yang membuat jutaan kata sandi pengguna terekspos itu.
Berdasarkan Regulasi Umum Perlindungan Data Eropa (GDPR), pengguna harus diberitahu jika platform menggunakan data pribadi untuk kebutuhan pihak ketiga dan apa dampaknya bagi pengguna.