TikTok Diduga Promosi Konten Porno, Narkoba, dan Alkohol ke Anak di Bawah Umur

17 September 2021 16:06 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi TikTok. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi TikTok. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Platform TikTok dilaporkan tidak melakukan filterisasi konten dengan baik untuk pengguna anak di bawah umur. Menurut hasil investigasi, TikTok ketahuan merekomendasikan konten pornografi, narkoba hingga alkohol ke pengguna usia 13 hingga 15 tahun.
ADVERTISEMENT
The Wall Street Journal, yang melakukan investigasi, menguji fitur aplikasi TikTok yang disebut "For You". Apa yang ditemukannya harus membuat kita semua, terutama orang tua, harus lebih waspada.
WSJ mengetes fitur itu dengan membuat lusinan akun palsu untuk memahami apa yang ditunjukkan TikTok kepada pengguna muda. Akun palsu terdaftar sebagai pengguna berusia 13 hingga 15 tahun.
Sebenarnya, fitur For You bekerja untuk mengarahkan pengguna TikTok ke jenis video yang mereka sukai berdasarkan video yang mereka tonton, like, dan komentari. Konten yang ditampilkan di halaman tersebut disetel berdasarkan penelusuran sebelumnya, serta jenis konten yang paling sering dilihat atau yang paling banyak dihabiskan pengguna untuk menonton.
Ilustrasi TikTok. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Misalnya, semakin banyak pengguna berlama-lama pada konten seksual, semakin banyak konten serupa yang ditampilkan di halaman For You, meskipun akun diatur ke usia di bawah umur. Itulah temuan WSJ pada cara kerja algoritma TikTok bekerja.
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian ini juga, TikTok dapat dengan cepat mendorong remaja, yang merupakan salah satu pengguna aplikasi terbesar, ke konten-konten video yang menunjukkan seks dan narkoba. Akun-akun palsu yang dibuat WSJ menggunakan bot diperlihatkan lebih dari 100 video yang mempromosikan situs pornografi dan toko seks dari akun berlabel dewasa.
Kemudian, satu akun palsu yang terdaftar sebagai anak berusia 13 tahun melihat 569 video tentang penggunaan narkoba, referensi tentang kecanduan kokain dan sabu, serta video promosi untuk penjualan narkoba secara online. Bahkan, ada video yang mempromosikan konsumsi alkohol, dan konten dewasa lainnya.
Ilustrasi TikTok. Foto: AFP
Wartawan WSJ mengirim TikTok hampir 1.000 video yang menunjukkan narkoba, pornografi, dan konten terkait dewasa lainnya yang telah ditampilkan ke akun bot mereka yang berusia 13 hingga 15 tahun. Dari video-video itu, 255 video segera dihapus setelah dikirim.
ADVERTISEMENT
Sementara video lainnya, menurut seorang Juru Bicara TikTok, mayoritas tidak melanggar pedoman keamanan pengguna dan membatasi distribusi konten dewasa kepada pengguna muda di masa depan. Ia juga mengatakan mereka saat ini tidak membedakan antara video yang disajikan untuk akun dewasa dan anak-anak, tetapi sedang mengerjakan alat filter baru untuk akun membedakannya.
Sebelumnya, hasil investigasi WSJ pada Juli 2021 lalu menemukan algoritma TikTok secara otomatis menyarankan konten seputar gangguan makan yang tampaknya melanggar pedoman komunitas. Akun bot yang dibuat terpapar konten yang mendorong seseorang jadi mengalami gangguan makan, serta menyarankan mengemudi dalam keadaan mabuk.