TikTok Larang Challenge Viral yang Bisa Bikin Cedera Parah

30 Agustus 2021 12:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi TikTok. Foto: DADO RUVIC/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi TikTok. Foto: DADO RUVIC/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TikTok melarang milk crate challenge atau tantangan peti susu yang tengah populer dari platformnya. Keputusan ini diambil karena challenge viral ini dianggap berbahaya, menimbulkan kekhawatiran pengguna yang berpartisipasi bisa mengalami cedera parah.
ADVERTISEMENT
“TikTok melarang konten yang mempromosikan atau mengagungkan tindakan berbahaya, dan kami menghapus video dan mengarahkan pencarian ke Pedoman Komunitas kami untuk mencegah konten tersebut,” kata juru bicara perusahaan via TechCrunch.
“Kami mendorong semua orang untuk berhati-hati dalam perilaku mereka baik online maupun offline."
Seperti tantangan yang pada umumnya terlihat lucu, pengguna yang mencoba tantangan ini akan menumpuk peti susu menjadi bentuk piramida. Ia kemudian mencoba memanjat dan berjalan di atasnya yang strukturnya tidak stabil.
Di sebagian besar video yang beredar, kebanyakan yang mencoba tantangan ini terlihat jatuh ke tanah ketika mereka mencoba memanjat satu sisi piramida darurat dan menuruni sisi lainnya. Hanya sedikit yang bisa melaluinya.
Larangan muncul setelah beberapa petugas kesehatan terjun langsung untuk menyuarakan keprihatinan mereka tentang bahaya yang ditimbulkannya bagi mereka yang berpartisipasi di dalamnya. Seperti ungkap Charlotte Corke, perawat Unit Perawatan Intensif (ICU) di Minnesota, Amerika Serikat, menyebut tantangan ini mengerikan dan berbahaya.
ADVERTISEMENT
"Aneh saja. Kami sudah melihat orang meninggal karena COVID-19, dan sekarang saya melihat pasien di ruang gawat darurat dengan cedera kepala akibat tantangan TikTok ini," kata Corke kepada USA Today.
Ilustrasi Tik Tok. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Jika kamu mencari tagar tren di aplikasi sekarang, akan muncul pemberitahuan "tidak ada hasil yang ditemukan". Halaman hasil pencarian memberi tahu pengguna bahwa kata ini mungkin terkait dengan perilaku atau konten yang melanggar pedoman Tiktok, yang prioritas utamanya adalah mempromosikan pengalaman yang aman dan positif.
Meski TikTok sudah menghapus tagar challenge, beberapa video yang menggambarkan tren tersebut masih terlihat di aplikasi, jika pengguna menelusuri ejaan kata kunci yang salah yang terkait dengan tantangan, seperti kata milk craate atau milk cratee. Video ini tidak memiliki jumlah penayangan yang signifikan, tapi mereka masih berhasil lolos dari celah larangan dan tetap berada di aplikasi.
ADVERTISEMENT

Challenge lain yang membahayakan pengguna

Dengan meningkatnya popularitas TikTok, timbul juga banyak tantangan berbahaya yang menjadi viral selama beberapa tahun terakhir. Pada 2019, misalnya, tren throw it in the air muncul dengan melibatkan pengguna untuk membentuk lingkaran, dan tak ada yang diizinkan untuk bergerak. Setelah itu, salah satu akan melemparkan barang ke atas, di atas diri mereka sendiri, untuk melihat benda itu jatuh dan kena siapa.
Ada juga tren skull breaker challenge yang menjadi viral dan memicu tuntutan pidana setelah seorang remaja dirawat di rumah sakit akibat tantangan tersebut. Trennya melibatkan tiga orang untuk menjegal pemain yang berdiri di posisi tengah hingga terjatuh dalam kondisi terbaring.
Tren seperti ini telah memaksa TikTok mengambil tindakan untuk mencegah penggunanya menempatkan diri mereka dalam situasi berbahaya.
ADVERTISEMENT