Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Platform streaming video asal China tersebut dengan tegas melarang penggunanya untuk melakukan Skullbreak Challenge. Sebab, hal tersebut tidak sesuai dengan Panduan Komunitas TikTok.
"Seperti yang tertera jelas di Panduan Komunitas, kami tidak memperbolehkan, mempromosikan, atau mendukung tantangan berbahaya yang dapat mengakibatkan cedera. Keselamatan dan keamanan pengguna merupakan prioritas utama di TikTok," jelas Angga Anugrah Putra, selaku Head of Users and Content Operations TikTok Indonesia, saat dihubungi kumparan, Senin (17/2).
Sayangnya, perusahaan tidak menjelaskan sanksi macam apa yang bakal diberikan TikTok apabila pengguna tetap melanggar kebijakan penggunaan aplikasi tersebut.
Nantinya, dua orang di sisi sebelah kanan dan kiri melompat terlebih dahulu. Ketika orang yang di tengah ikut melompat, kedua rekannya yang berada di samping akan menjegal kaki orang tersebut hingga terjatuh.
ADVERTISEMENT
Tantangan yang berisiko cedera ini menimbulkan kecaman netizen. Ahli kesehatan bahkan mengonfirmasi, bahwa orang yang jatuh karena Skullbreak Challenge bisa mengalami cedera tulang belakang, dan bahkan kematian.
"Itu sudah jelas ya risiko cedera kepala dan tulang belakang dari yang ringan sampai yang fatal bisa terjadi," ujar dokter spesialis bedah ortopedi divisi ortopedi anak RS Pondok Indah Bintaro Jaya, Faisal Miraj SpOT., saat dihubungi, Minggu (16/2). "Dari cuma nyeri, sampai hilang kesadaran sampai kematian."