Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
TikTok Online Lagi Setelah Diblokir 12 Jam, Larangan Ditunda Presiden Trump
20 Januari 2025 8:55 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Setelah diblokir selama 12 jam, aplikasi TikTok akhirnya kembali online di Amerika Serikat (AS) pada Minggu, 19 Januari 2025 sekitar jam 12 siang, berkat langkah Presiden terpilih, Donald Trump , yang menunda larangan tersebut dan memperpanjang waktu penjualan operasional TikTok kepada perusahaan AS.
ADVERTISEMENT
Di hari itu, Trump mengatakan ia akan mengeluarkan perintah eksekutif pada hari Senin, setelah ia menjabat, untuk memperpanjang jangka waktu penjualan TikTok kepada perusahaan AS. Ia kukuh akan meminta agar aplikasi itu dijual, seraya menambahkan bahwa hal itu mungkin akan dilakukan melalui "usaha patungan antara pemilik saat ini dan/atau pemilik baru di mana AS memperoleh kepemilikan sebesar 50 persen."
Trump mempersilakan perusahaan di AS untuk mendukung kembalinya TikTok di negara itu, sekalipun perintah eksekutifnya belum keluar. Penyedia hosting TikTok di AS, yaitu Oracle, dan mitra CDN-nya, Akamai, telah memulihkan layanan dan mengandalkan janji Trump, menurut Bobby Allyn dari NPR dan Drew Harwell dari The Washington Post.
Namun, TikTok belum tersedia di toko aplikasi Apple App Store dan Google Play. Perusahaan-perusahaan tersebut mungkin tidak mau menanggung risiko melanggar undang-undang pelarangan TikTok, yang sejatinya masih berlaku, dan ada denda besar bagi mereka yang melanggarnya.
ADVERTISEMENT
Senator Partai Republik, Tom Cotton dan Pete Ricketts, mengeluarkan pernyataan bersama pada Minggu pagi yang mengatakan bahwa "tidak ada dasar hukum" untuk memperpanjang larangan tersebut setelah 19 Januari, sambil memuji Amazon, Apple, Google, dan Microsoft, karena telah menghilangkan TikTok dari toko aplikasi tersebut.
Dalam hitungan jam, akses ke aplikasi dan halaman web TikTok mulai kembali tersedia bagi pengguna AS. TikTok menyambut kembali pengguna dengan pemberitahuan yang berbunyi: “Terima kasih atas kesabaran dan dukungan Anda. Sebagai hasil dari upaya Presiden Trump, TikTok kembali hadir di AS!”
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu siang, TikTok mengatakan janji Presiden Trump menyelamatkan aplikasi tersebut memungkinkannya memulihkan akses pengguna AS bahkan sebelum perintah eksekutifnya ditandatangani.
"Sesuai kesepakatan dengan penyedia layanan kami, TikTok sedang dalam proses memulihkan layanan. Kami berterima kasih kepada Presiden Trump karena telah memberikan kejelasan dan jaminan yang diperlukan kepada penyedia layanan kami bahwa mereka tidak akan menghadapi penalti karena menyediakan TikTok bagi lebih dari 170 juta warga Amerika dan memungkinkan lebih dari 7 juta usaha kecil untuk berkembang," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, mengutip CNN.
ADVERTISEMENT
Pemulihan TikTok menjadi berita baik bagi 170 juta pengguna di AS, yang banyak di antaranya menggunakan aplikasi tersebut selama berjam-jam setiap hari untuk mencari berita, hiburan, dan komunitas dan, dalam beberapa kasus, untuk mencari uang.
Status larangan operasional TikTok di AS masih belum jelas selama beberapa hari terakhir. TikTok kalah dalam proses hukum dengan Mahkamah Agung AS. Sejak saat itu, TikTok secara terbuka melobi dan minta bantuan Presiden Trump.
Jaksa Agung AS, Elizabeth Prelogar, berpendapat bahwa larangan terhadap TikTok dimaksudkan untuk mencegah spionase asing, bukan untuk mengekang kebebasan berbicara. Pemerintah AS berargumen bahwa pemerintah China dapat menggunakan TikTok untuk mengumpulkan data pribadi sensitif dari ratusan juta orang di AS yang nantinya dapat digunakan untuk melawan mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, pemerintahan Biden menunda penegakannya, dengan menyatakan bahwa "pemerintahan berikutnya yang akan melaksanakan" larangan tersebut.
CEO TikTok, Shou Zi Chew, diperkirakan akan menghadiri pesta menyambut Presiden Trump, "Make America Great Again Victory Rally," di Washington, DC, pada Minggu malam, sebelum duduk di tempat yang menonjol pada pelantikan presiden terpilih tersebut pada Senin.
Mengamankan masa depan jangka panjang TikTok di AS kemungkinan akan lebih rumit.
Live Update