Tips Fotografi: Mengenal White Balance dan Efek Warna yang Ditimbulkan

7 November 2021 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi White Balance. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi White Balance. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Fotografi memang erat dengan untuk memahami jatuhnya cahaya pada subjek. Karena arti dari fotografi sendiri dari dua kata yaitu Photo dan Grapos, kurang lebih yang berarti melukis dengan cahaya.
ADVERTISEMENT
Cahaya yang jatuh pada sebjek secara langsung atau pantulan dari benda di sekitar subjek sangat mempengaruhi efek warna yang dihasilkan pada sebuah film atau pixel pada kamera. Tidak sedikit fotografer yang sadar akan pentingnya mengatur white balance (WB) pada pemotretan, alhasil Auto WB jadi pilihan menu dalam setiap pemotretan.
Ilustrasi White Balance. Foto: Shutter Stock
Tidak salah juga ya bagi fotografer sering menggunakan Auto WB. Tapi ada baiknya juga kita bisa memahami cara kerja WB yang seharusnya.
Sebagai contoh seperti kasus yang dialami oleh Aditia Noviansyah, Redaktur Foto kumparan, dulu saat awal-awal belajar memotret pada tahun 2005 ia pernah mendapatkan hasil foto dengan nuansa warna kebiru-biruan, kuning bahkan warna ungu. Padahal saat mata melihat subjek yang difoto itu normal-normal saja keadaannya.
ADVERTISEMENT
Dari situ ia mulai sadar pentingnya memahami WB saat pemotretan baik untuk memotret portrait, jurnalistik bahkan food.
Ilustrasi White Balance. Foto: Shutter Stock
Apa sih white balance itu? white balance adalah istilah dalam fotografi untuk mengkalibrasi warna putih atau untuk menghilangkan warna yang tidak sebenarnya.
Jadi saat kita memotret warna putih, hasil pada foto warna putih itu akan menghasilkan warna putih. Cara kerja pada sebuah kamera digital diukur dari temperatur warna dari suatu sumber cahaya. Nah, di sini tantangan seorang fotografer profesional ingin menghasilkan mood seperti apa yang nantinya keluar dari pemotretan.
Di sini peran white balance sangat penting untuk menentukan warna yang akan dihasilkan pada pemotretan. Fotografer akan mengatur temperatur warna dalam kamera disebutkan dalam satuan kelvin dengan simbol K.
Ilustrasi White Balance. Foto: Shutter Stock
Temperatur warna netral berada di kisaran 5200-6000, nah ini mengapa sebagian besar lampu flash eksternal memiliki temperatur tersebut. Alasannya untuk meniru cahaya sinar matahari.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi White Balance. Foto: Shutter Stock
kelvin 1000-2000 memiliki warna lebih magenta bahkan ke oranye,
kelvin 2500-3500 memiliki warna lebih kuning
Kelvin 3000-4000 memiliki warna lebih sedikit warna kuning
kelvin 5200-6000 memiliki warna putih
kelvin 6000-6500 memiliki warna lebih biru kehijauan
kelvin 6500-8000 memiliki warna lebih biru muda
kelvin 9000-10000 memiliki warna lebih biru
kurang lebih kita bisa mulai memahami penggunaan white balance untuk pemotretan menjadi lebih menghasilkan warna yang diharapkan.
Selamat mencoba....
***