Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tokopedia mengatakan pihaknya menemukan adanya upaya pencurian data pengguna. Namun, perusahaan memastikan, informasi penting pengguna, seperti password, tetap berhasil dilindungi.
Walau demikian, Tokopedia meminta pengguna melakukan penggantian password pada akun mereka.
"Meskipun password dan informasi krusial pengguna tetap terlindungi di balik enkripsi, kami menganjurkan pengguna Tokopedia untuk tetap mengganti password akunnya secara berkala demi keamanan dan kenyamanan," ujar Nuraini Razak, VP of Corporate Communications Tokopedia kepada kumparanTECH, Sabtu (2/5).
Berdasarkan posting Twitter dari screenshot Under the Breach, si hacker yang namanya disamarkan mengaku punya database Tokopedia yang dikoleksi dalam dua bulan dan peretasan ini terjadi pada Maret 2020. Namun, peretas tampak kesulitan membuka hash yang mengunci salah satu data, sehingga meminta bantuan sesama peretas yang bisa memecahkannya.
ADVERTISEMENT
"Peretasan terjadi pada Maret 2020 dan berimbas 15.000.000 pengguna, meski hacker bilang punya (pengguna) lebih banyak," tulis di akun Twitter miliknya.
Hash sendiri adalah sebuah algoritma yang mengubah suatu data informasi berupa huruf, angka, atau simbol menjadi karakter terenkripsi. Fungsi hash biasanya dimanfaatkan untuk menyembunyikan password asli.
Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya dari perusahaan anti-virus Vaksincom yang berbasis di Jakarta, juga menyarankan agar pengguna Tokopedia ganti password.
Dia pun memperingatkan pengguna untuk tetap menjaga data pribadi yang sangat bernilai di era big data. Data seperti usename, email, atau nomor HP, bisa saja dieksploitasi sebagai sarana target phising atau scam. Penjahat siber dapat memalsukan diri seakan dari Tokopedia dan memakai beberapa trik untuk mengelabui korban untuk mencuri akun Tokopedia-nya.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau korbannya tidak sadar, mungkin dia bisa menjadi korban phishing dan memberikan password tanpa sadar," ujar Alfons.
Tokopedia menekankan pihaknya akan terus menjaga kerahasiaan data pengguna, dan ini telah menjadi prioritasnya.
Perusahaan mengklaim juga menerapkan keamanan berlapis, termasuk dengan menerapkan metode one time password (OTP) yang hanya bisa diakses oleh pemilik akun.