Twitter Hapus API Gratis, Akun Bot dan Base Terancam

6 Februari 2023 16:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar Elon Musk terlihat pada smartphone yang ditempatkan pada logo Twitter.
 Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Gambar Elon Musk terlihat pada smartphone yang ditempatkan pada logo Twitter. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
Twitter di tangan Elon Musk kembali mengeluarkan keputusan kontroversial. Kali ini mereka mengumumkan akan menghapus API Twitter gratis. Keputusan ini akan mengancam keberadaan akun bot dan menfess, di mana banyak pengguna berkumpul layaknya grup Facebook.
ADVERTISEMENT
Application Programming Interface (API) adalah jembatan untuk dua program berhubungan. Dalam kasus ini, API Twitter digunakan oleh situs web untuk menjalankan suatu tugas, seperti mengeksekusi perintah atau mengumpulkan data publik Twitter.
Bot di aplikasi Twitter menggunakan API ini untuk menjalankan perintah dasar seperti mengeluarkan tweet, mengumpulkan data secara (scrapping) secara otomatis.
Ada banyak macam bot di Twitter. Salah satunya @petabbencana yang membalas tweet dengan kata kunci tertentu. Ada pula bot lirik yang memposting lirik sebuah band setiap jam. Pun base atau menfess, juga termasuk akun bot yang memanfaatkan API Twitter.
Ada beberapa base/automenfess yang follower cukup banyak di Indonesia, seperti @Askrlfess, @worksfess, @collegemenfess hingga @collegemenfess.
Akun ini akan meneruskan pesan yang dikirim ke DM dengan kata kunci tertentu, lalu di-posting di akun tersebut. Mirip dengan grup Facebook, namun anonim. Banyak implikasi lain dari API berbayar ini, seperti login game yang mungkin nanti akan terputus, atau penelitian/riset yang menggunakan scrapping Twitter akan terhalang.
ADVERTISEMENT
Kebijakan Twitter untuk meniadakan akses API Twitter ini mengharuskan admin bot atau menfess untuk membayar. Jika tidak, program tidak akan berfungsi.
API berbayar akan dimulai 9 Februari 2023 mendatang.

Akan banyak akun bertumbangan

Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi, mengatakan bahwa akan berdampak besar ke Twitter secara umum.
"Banyak aplikasi-aplikasi yang selama ini terintegrasi melalui API, tentu mereka akan bermasalah nantinya karena harus membayar," ungkap Ismail kepada kumparanTECH, Jumat (3/2).
Drone Emprit, tools analisa trending dan sentimen Twitter, juga menggunakan API Twitter dalam prosesnya. Ismail mengatakan belum memutuskan apakah mereka akan lanjut ke berbayar atau tidak, sebab belum ada keterangan detail dari Twitter.
Akun-akun bot/base/menfess juga kemungkinan besar akan bertumbangan, jelas Ismail. Namun admin bisa mengakalinya dengan membuat mencari profit seperti iklan, untuk menutup biaya agar layanan tetap berjalan.
ADVERTISEMENT
Elon Musk mengatakan dalam sebuah tweet bahwa API Twitter dieksploitasi oleh aktor jahat. Dalam tweet yang sama ia mengatakan akan mematok harga 100 dolar AS atau sekitar Rp 1,4 juta (kurs Rp 14.892).
Terkait ini, Ismail Fahmi mengatakan bahwa aktor propaganda akan tetap mengeksploitasi API Twitter meski membayar, sebab yang niat jahat selalu menemukan jalan.
"Mereka tidak masalah dengan membayar, cost untuk membangun narasi pun tidak masalah (jika harus) membayar ke Twitter, bisa di-abbuse juga."
Namun di sisi lain, jika banyak akun biasa yang tutup gara-gara API berbayar, rasanya terlalu berlebihan jika tujuannya untuk menumpas aktor jahat, tambah Ismail.