Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Akhir pekan lalu, kabar yang menggemparkan hadir dari Twitter. Akun Twitter milik Jack Dorsey, CEO sekaligus pendiri perusahaan, diretas oleh sekelompok hacker bernama Chuckling Squad.
ADVERTISEMENT
Metode peretasan tersebut sangat sederhana. Melalui teknik ‘simjacking’, peretas mentransfer nomor telepon Dorsey ke dalam kartu SIM baru, yang kemudian menguasai akun Twitter-nya.
Teknik peretasan tersebut dimungkinkan semenjak Twitter menyediakan fitur yang memungkinkan penggunanya berkicau via SMS. Dengan menghubungkan nomor telepon mereka ke akun Twitter, pengguna dapat mengirimkan tweet melalui SMS tanpa perlu terhubung ke jaringan internet.
Oleh sebab itu, fitur tweet lewat SMS ini sekarang tengah dinonaktifkan sementara oleh perusahaan. Belum diketahui kapan Twitter kembali menyalakan fitur tersebut.
“Kami sementara menonaktifkan kemampuan untuk Tweet melalui SMS, atau pesan teks, untuk melindungi akun pengguna,” jelas Twitter dalam tweet mereka yang diunggah pada Kamis (5/9).
Menurut Twitter, langkah tersebut diperlukan untuk meninjau kerentanan dalam sistem keamanan mereka. Selain itu, media sosial bergambar burung biru tersebut juga sedang meningkatkan autentikasi pengguna melalui nomor telepon.
ADVERTISEMENT
“Kami akan mengaktifkan kembali ini di pasar yang bergantung pada SMS untuk komunikasi yang andal segera, sementara kami bekerja pada strategi jangka panjang kami untuk fitur ini,” pungkas Twitter.
Adapun fitur tweet melalui SMS merupakan cara Twitter untuk mewadahi para penggunanya di daerah pelosok yang sulit mendapatkan jaringan internet.