Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keputusan ini diambil Twitter, setelah mengulas kicauan terakhir Donald Trump di akun resminya bernama @realDonaldTrump. Perusahaan menjelaskan, tweet tersebut berisiko sebagai hasutan yang berujung pada kekerasan.
"Setelah meninjau secara cermat tweet terbaru dari akun @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya, kami telah secara permanen menangguhkan akun tersebut karena risiko hasutan kekerasan lebih lanjut," jelasnya lewat akun Twitter Safety.
Kicauan yang dimaksud Twitter melanggar kebijakannya adalah dua tweet terakhir Trump pada Jumat (8/1) waktu setempat. Tweet pertama terkait pendukungnya yang disebut 'patriot' dan kedua soal rencana Trump tidak menghadiri pelantikan Joe Biden.
Menurut laporan CNN, Twitter menganggap cuitan tersebut dilihat sebagai pernyataan lebih lanjut bahwa pemilu Presiden AS 2020 tidak sah. Selain itu, perusahaan juga mengatakan bahwa pelantikan nanti akan menjadi 'target kekerasan yang aman' karena Trump tidak hadir.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, akun Trump sempat dikunci sementara selama 12 jam pada Kamis (7/1) WIB. Penguncian ini gara-gara tiga kicauan Trump yang dianggap menghasut massa pendukungnya yang menyerbu masuk ke gedung Capitol US, di mana tengah diadakan rapat antara anggota Kongres dan Senat yang membahas pengesahan Joe Biden sebagai Presiden AS terpilih.
Saat itu Twitter menegaskan, jika @realDonaldTrump kedapatan kembali posting yang melanggar kebijakannya, maka akun tersebut akan diblokir permanen. Dan benar saja, dua tweet Trump pada Jumat (8/1) menjadi cuitan terakhirnya di media sosial Twitter.