Twitter Sembunyikan Cuitan Donald Trump soal Kerusuhan Minneapolis, Mengapa?

29 Mei 2020 16:36 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan tanggapan tentang virus corona di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat.  Foto:  REUTERS / Jonathan Ernst
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan tanggapan tentang virus corona di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat. Foto: REUTERS / Jonathan Ernst
ADVERTISEMENT
Kicauan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Twitter kembali mencuri perhatian. Platform media sosial berlogo burung biru itu, melakukan hal yang cukup mengejutkan dengan menyembunyikan tweet Donald Trump karena dianggap melanggar aturan kebijakan komunitas mereka.
ADVERTISEMENT
Twitter menganggap tweet Trump mengglorifikasi kekerasan yang tidak diperbolehkan dalam aturan kebijakan platform. Tetapi, alih-alih menghapusnya, Twitter memilih untuk menyembunyikan kicauan Trump tersebut. Jadi pengguna Twitter masih bisa melihat isi kicauan tersebut apabila membukanya, tapi ada tanda aturan yang dilanggar di dalamnya.
Tweet Trump yang disembunyikan oleh Twitter berisi tentang pernyataannya yang mengizinkan aparat keamanan menembak warga, jika ada aksi penjarahan. Tweet ini menanggapi kerusuhan yang terjadi di Minneapolis, AS. Kematian warga kulit hitam bernama George Floyd menjadi pemicu kerusuhan yang juga terjadi aksi penjarahan.
"Preman-preman ini tidak menghormati George Floyd, dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Saya baru saja berbicara dengan Gubernur Tim Walz dan mengatakan kepadanya bahwa militer selalu bersamanya. Apa pun kesulitannya, kita akan mengambil kendali, tetapi ketika penjarahan dimulai, maka penembakan dimulai. Terima kasih!," kicau Trump, dalam tweet yang disembunyikan.
ADVERTISEMENT
Fitur menyembunyikan tweet ini sebenarnya sudah ada sejak 2019 lalu, namun baru kali ini diterapkan kepada akun presiden negara seperti Donald Trump.
Fitur ini membuat pengguna lain tidak bisa memberikan like, reply, atau me-retweet-nya. Tetapi masih dapat me-retweet dengan komentar yang dilampirkan.
Dalam thread yang diberikan oleh Twitter, platform media sosial itu berdalih tweet Trump bisa membuat orang lain terinspirasi untuk melakukan apa yang ditulis dalam kicauan tersebut.
"Kami telah mengambil tindakan untuk mencegah orang lain terinspirasi untuk melakukan tindakan kekerasan, tetapi tetap menyimpan tweet itu di Twitter karena penting untuk publik melihat tweet tersebut karena relevansinya dengan masalah yang sedang berlangsung yang menjadi kepentingan publik," tulis akun @TwitterComms.
Tindakan Twitter tergolong cukup berani. Pasalnya Presiden Trump belum lama ini baru saja menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan untuk menghapus beberapa perlindungan hukum yang diberikan kepada platform media sosial, termasuk Twitter.
ADVERTISEMENT
Perintah itu keluar juga akibat kemarahan Trump kepada Twitter yang menandai dua cuitannya tentang mengirimkan surat suara lewat pos ke semua pemilih terdaftar (mail-in ballot) akan menyebabkan manipulasi pemilih dan kecurangan dalam pemilihan.
Peristiwa itu juga kembali menyulut keributan antara kedua CEO Facebook Mark Zuckerberg dan CEO Twitter Jack Dorsey. Mereka berdua saling melempar komentar soal platform media sosial yang memiliki fitur cek fakta apakah bisa disebut sebagai penentu kebenaran.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.