news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ukraina Coba Beli Spyware Pegasus tapi Ditolak Israel, Kenapa?

25 Maret 2022 12:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spyware Pegasus buatan Israel. Foto: motioncenter/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Spyware Pegasus buatan Israel. Foto: motioncenter/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Konflik bersenjata Ukraina dengan Rusia telah terjadi satu bulan lamanya. Perang tidak hanya terjadi antara senjata darat tapi juga perang siber dan perang intelijen.
ADVERTISEMENT
Israel dilaporkan memblokir Ukraina dan Estonia yang mencoba membeli spyware Pegasus. Alat digital ini diketahui dapat meretas HP tanpa diketahui pemiliknya. Israel berdalih penggunaan Pegasus oleh Ukraina akan merusak hubungan kenegaraan Israel dengan Rusia.
Permintaan Ukraina untuk membeli Pegasus sebenarnya sudah ada sejak aneksasi Krimea 2014 lalu. Ukraina ingin menggunakan spyware Pegasus untuk meretas HP masyarakat Rusia sebagai bagian dari operasi injelijennya.
Ukraina juga telah meminta peralatan pertahanan Israel untuk melawan ancaman Rusia. Meski begitu, Israel telah memberlakukan hampir total embargo atas penjualan senjata, termasuk Pegasus, ke Ukraina.
Terkait Estonia, negara ini sempat bernegosiasi untuk membeli Pegasus pada 2018. Israel pada awalnya mengizinkan Estonia memiliki sistem tersebut. Tampaknya mereka tidak menyadari bahwa Estonia berencana menggunakan sistem tersebut untuk menyerang telepon Rusia.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Estonia membayar uang muka yang besar sebesar 30 juta dolar AS yang telah dijanjikan untuk sistem tersebut. Akan tetapi, satu tahun selanjutnya, Kementerian Pertahanan Israel memblokir Estonia menggunakan spyware tersebut.
Baik Ukraina dan Estonia merupakan negara pecahan Uni Soviet. Estonia sendiri diketahui merupakan anggota NATO dan sudah bergabung sejak 2004.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada pidato virtualnya kepada Knesset, parlemen Israel pada Minggu (20/3) menyayangkan dukungan Israel yang minim untuk pertahanan Ukraina atas invasi militer Rusia. Zelensky membandingkan situasi Ukraina saat ini dengan orang Yahudi ketika Perang Dunia II.
“Itulah mengapa saya memiliki hak untuk paralel ini dan untuk perbandingan ini. Sejarah kami dan sejarah Anda. Perang kita untuk kelangsungan hidup kita dan Perang Dunia II.” - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Warga berkumpul di Habima Square di Tel Aviv, Israel, untuk menyaksikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video di Knesset, parlemen Israel, Minggu, 20 Maret 2022. Foto: AP Photo/Maya Alleruzzo
Dilansir dari The New York Times, hubungan Israel bisa dikatakan rumit. Rusia punya kuasa militer di wilayah Suriah. Rusia mengizinkan Israel untuk menyerang militer Iran dan Lebanon di wilayah Suriah. Hal ini penting bagi Israel untuk menjauhkan ancaman militer dari perbatasan utara Israel dengan Suriah. Apalagi Iran sudah lama terlibat perang proksi dengan Israel.
ADVERTISEMENT
Pegasus adalah alat peretasan yang dapat membobol ponsel tanpa membutuhkan target mengklik sebuah link (zero-click). Pegasus memungkinkan mengekstrak segala sesuatu dari ponsel target secara diam-diam dan dari jarak jauh, termasuk foto, kontak, pesan, dan rekaman video, tanpa pengguna harus mengeklik tautan phishing untuk memberikan Pegasus akses jarak jauh.
Pegasus juga dapat mengubah ponsel menjadi alat pelacak dan perekam rahasia, memungkinkan ponsel untuk memata-matai pemiliknya.
Pegasus adalah produk dari perusahaan senjata siber NSO Group, asal Israel. Penjualan Pegasus ke negara lain harus melalui izin Israel, yang mana kemudian memungkinkan Pegasus menjadi kartu politik internasional.
Spyware Pegasus buatan Israel. Foto: . Schneider/Shutterstock
Israel sudah menjual Pegasus ke puluhan negara termasuk Uni Emirat Arab dan Arab Saudi. Mereka diduga telah menggunakan senjata siber ini untuk memata-matai para pembangkang, aktivis hak asasi manusia dan jurnalis di negara-negara tersebut. Para pemimpin yang terpilih secara demokratis di India, Hongaria, Meksiko, Panama dan negara-negara lain juga menyalahgunakan Pegasus untuk memata-matai lawan politik mereka, menurut laporan The New York Times.
ADVERTISEMENT
Sejak NSO pertama kali menjual Pegasus kepada pemerintah Meksiko lebih dari satu dekade lalu, spyware ini telah digunakan oleh puluhan negara untuk melacak penjahat, teroris, dan pengedar narkoba.
Meski digunakan untuk melawan penjahat, spyware ini juga tak luput disalahgunakan. Perdana Menteri Viktor Orban dari Hongaria misalnya, ia disebut mengizinkan dinas intelijen dan penegakan hukumnya untuk menyebarkan spyware terhadap lawan politiknya.