Baterai Jadi Penyebab Ledakan Vape di Amerika Serikat

19 Januari 2017 7:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Vape. (Foto: pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vape. (Foto: pixabay.com)
Rokok elektronik atau yang biasa disebut vape, ternyata dapat membahayakan para penggunanya. Sebuah tragedi terjadi di Idaho, Amerika Serikat, di mana seorang pria menjadi korban meledaknya vape yang ia hisap.
ADVERTISEMENT
Pria bernama Andrew Hall asal Idaho, mengunggah foto-foto pasca kejadian tersebut di Facebook dan terlihat cukup parah di bagian mulut dan pipinya.
Kejadian ini bermula ketika Hall akan berangkat kerja pada 14 Januari kemarin. Ia menghisap vape miliknya di kamar mandi dan ternyata rokok elektronik tersebut meledak. Selain melukai dirinya, ledakan tersebut juga merusak sedikit bagian dari wastafel.
Salah satu foto yang diunggah Hall menunjukkan sisa-sisa baterai LG HG2. Ia mengaku kehilangan tujuh gigi, serta luka bakar tingkat dua di pipi dan leher.
Kejadian ledakan pada vape seperti ini bukanlah yang pertama kali. Dilansir Gizmodo, sudah ada beberapa insiden yang terjadi akibat ledakan vape di AS. Baterai diyakini menjadi penyebab seringnya terjadi ledakan pada vape. Dalam kasus ini, Hall menggunakan baterai LG HG2 IN18650 LiMn 3.000 mAh sebagai penampung daya rokok elektroniknya.
ADVERTISEMENT
Pada 2014 lalu, Badan Pemadam Kebakaran AS menyatakan jika bentuk dan konstruksi dari rokok elektronik dapat membuatnya jadi seperti 'roket yang terbakar' ketika terjadi kegagalan pada baterai lithium-ion yang digunakan. Sama seperti yang terjadi pada ponsel Samsung Galaxy Note 7 yang juga meledak akibat baterai.