Wamenkominfo Pastikan Aplikasi Temu Sudah Tak Bisa Diakses

11 Oktober 2024 11:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamenkominfo Nezar Patria  menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di MM UGM, DI Yogyakarta, Jumat (11/10/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wamenkominfo Nezar Patria menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di MM UGM, DI Yogyakarta, Jumat (11/10/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Wamenkominfo Nezar Patria, mengeklaim aplikasi Temu sudah tak bisa diakses, meski aplikasi itu masih ada di Google Play Store maupun App Store. Aplikasi Temu selama ini juga tidak terdaftar di Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Nezar mengatakan bahwa Kominfo telah bersurat ke Play Store maupun App Store. Isi pesan itu ialah permintaan agar Temu dihapus, sehingga tak bisa diakses melalui penyedia aplikasi mobile Android maupun iOS.
"Ya kalau diakses sudah tidak bisa bekerja sekarang karena sudah di-block," kata Nezar ditemui di Gedung Magister Manajemen, Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (11/10).
"Kita tunggu respons Google. Ya kita masih menunggu."
Kementerian Kominfo memutuskan untuk memblokir Temu, demi menyelamatkan produk dan UMKM di Indonesia, dari serbuan produk asing yang saat ini banyak dijual lewat daring maupun laring. Masuknya produk asing ke Indonesia ini, bisa mengancam pelaku UMKM lokal.
"Seperti dijelaskan pak menteri, blokir temu itu, guna menyelamatkan produk lokal, produk UMKM kita. Jadi agar adanya transaksi yang lebih sehat," katanya.
ADVERTISEMENT
Selama ini Temu, mengambil produk langsung dari pabrik dan dijual langsung ke konsumen. Karena hal itu, Temu bisa memberikan harga yang sangat murah kepada konsumen. Alhasil, persaingan yang tak sehat itu bisa merusak pasar dalam negeri.
"Kita menginginkan persaingan produk yang lebih sehat, dan Temu ini kelihatannya tidak mendukung iklim persaingan sehat," tegasnya.
Ilustrasi aplikasi Temu. Foto: Milosz Kubiak/Shutterstock
Temu adalah platform global cross-border yang berasal dari China. Aplikasi itu menggunakan metode penjualan langsung dari pabrik ke konsumen. Praktik ini dianggap metode yang memberikan dampak buruk pada UMKM dan lapangan pekerjaan di Indonesia.
Di sejumlah negara, aplikasi asal China itu merugikan pelaku UMKM lokal dan para konsumen. Kualitas produk yang dijual Temu juga tidak memenuhi standar mutu.
ADVERTISEMENT
Pada 2023, Google sempat menangguhkan PINDUODUO, induk aplikasi Temu karena diduga disusupi malware yang bisa mengamati aktivitas pengguna aplikasi.