Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kehadiran iPhone 11 disambut oleh para penggemar di seluruh dunia. Namun, ternyata hype dan besarnya keinginan orang-orang memiliki iPhone 11 dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan.
ADVERTISEMENT
Kasus tersebut bahkan sudah terjadi di Australia pada Jumat (11/10). Otoritas Komunikasi dan Media Australia (The Australian Communications and Media Authority/ACMA) telah mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tidak mudah tergiur dengan penipuan semacam itu.
Biasanya, penipu akan mengirimkan email untuk melancarkan aksinya. Biasanya, mereka akan menggunakan alamat email palsu untuk meminta informasi data sensitif korban yang nantinya akan disalahgunakan, seperti username, password atau nomor kartu kredit.
“Ini adalah phishing yang terhubung ke situs palsu. Kalian dijebak untuk memberikan username, password atau data kartu kredit,” kata ACMA, dilansir News.com.au.
Penipuan ini diawali dengan sebuah akun palsu di Facebook yang menandai banyak orang di sebuah foto yang mengajak mereka untuk mengikuti lomba memenangkan iPhone 11 . Kemudian mereka akan diarahkan untuk mengonfirmasi alamat pengiriman dan klik link untuk mengklaim hadiah tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar orang yang terobsesi untuk mendapatkan iPhone 11, tentu akan sangat tergiur. Apalagi, penipu mendesain laman situs sedemikian rupa agar terlihat mirip dengan situs resmi Apple.
Ada juga modus lain yang menjebak orang untuk memberikan akun Apple ID mereka sehingga penipu bisa mengakses seluruh data, termasuk layanan iCloud mereka. Selain itu, ada juga scam yang mengatakan data pengguna terancam hilang dalam 48 jam kecuali mereka memulihkannya dengan mengklik link yang ternyata adalah jebakan.
ACMA mengatakan penipuan dengan modus produk Apple, seperti iPhone 11 semakin meningkat usai peluncuran produk baru itu. Kerugian akibat penipuan itu di Australia meningkat 3 kali lipat dari 3 tahun lalu.
Komisi Persaingan Usaha Australia menyebut lewat situs resmi mereka, ScamWatch, kerugian dari penipuan di internet tahun ini mencapai 1 juta dolar Australia atau sekitar Rp 9,5 miliar dari total 18.000 laporan kasus scamming.
ADVERTISEMENT
Memang hanya 2 persen orang yang berhasil kena tipu dari total semua kasus penipuan yang terdeteksi. Namun sekitar ratusan orang yang benar-benar menjadi korban, harus kehilangan uang hingga lebih dari 2.800 dolar AS atau sekitar Rp 39 jutaan.