Waspada Promo Judi Online Menyebar di WhatsApp, Kominfo Langsung Pantau

21 Desember 2020 6:37 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Judi. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Judi. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Mati satu tumbuh seribu. Selalu ada jalan bagi para pengelola situs judi online untuk terus bergentayangan di internet. Setelah situsnya sering diblokir pemerintah, kini mereka menggunakan platform WhatsApp untuk menggaet pengguna baru.
ADVERTISEMENT
Pada Minggu (20/12), kumparan menerima laporan adanya udangan judi online lewat WhatsApp. Undangan tersebut berasal dari akun WhatsApp anonim dengan nomor yang disediakann provider seluler Indonesia.
Foto yang terpampang pada akun sang pengirim ialah seorang pria mengenakan kaus loreng dan terlihat menodongkan pistol ke kamera, beserta rokok di mulutnya. Ketika dicek menggunakan aplikasi pelacak nomor ponsel TrueCaller, tidak terdeteksi riwayat apapun dari nomor seluler ini.
Pesan yang dikirim berbunyi undangan untuk mengikuti permainan kasino online dengan iming-iming bisa menghasilkan keuntungan dengan sedikit modal.
Pesan tersebut juga menyertakan sebuah link, yang apabila dibuka di browser, akan mengarahkan ke situs judi online yang ilegal di mata hukum Indonesia. .Berikut isi pesan undangan judi online di WhatsApp yang kumparan terima.
Spam judi onlinedi WhatsApp Foto: Screenshot WhatsApp
Menanggapi hal ini, pakar keamanan siber dari perusahaan anti-virus Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan bahwa penyebaran pesan ini sama seperti email spam. Bedanya, penyedia jasa memiliki data nomor ponsel para pengguna WhatsApp yang aktif.
ADVERTISEMENT
Untuk mengirim pesan, besar kemungkinan pelaku memakai aplikasi untuk kirim pesan broadcast di WhatsApp. Salah satu aplikasi terkenal adalah broadcast pesan WhatsApp sekaligus ke banyak pengguna, bernama WhatsApp Blaster. Alfons berpendapat, seharusnya WhatsApp bisa mendeteksi masalah ini karena ini menandakan ada pihak yang mengeksploitasi data mereka.platform judi atau poker online.
Menanggapi hal ini, pakar keamanan siber dari perusahaan anti-virus Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan bahwa kejadian ini sama seperti spam email. Bedanya, penyedia jasa memiliki data nomor ponsel pengguna WhatsApp yang sangat banyak.
“Kondisinya mirip seperti spam email. Tapi lebih terkontrol dibandingkan spam email karena hanya WhatsApp yan memiliki servernya,” jelas Alfons, kepada kumparan (20/12).
at bahwa seharusnya WhatsApp bisa mendeteksi masalah ini karena tandanya ada pihak yang mengeksploitasi data mereka.spam ke pengguna secara masif. Namun, ia berpendapat bahwa seharusnya WhatsApp bisa mendeteksi masalah ini karena tandanya ada pihak yang mengeksploitasi data mereka.
ADVERTISEMENT
“Harusnya tools seperti ini bisa dideteksi oleh WhatsApp karena telah mengeksploitasi resource. Seharusnya hanya sebentar WhatsApp Blaster ini berjalan dan akan diblokir sekali berhasil dideteksi oleh WhatsApp,” katanya.
Spam Foto: pixabay.com/AndyPandy
Berdasarkan deksripsi layanan WhatsApp Blaster di situsnya, mereka bisa mengirimkan pesan WhatsApp ke target nomor seluler dan lokasi, memiliki jangkauan luas, anti-banned atau tidak bisa diblokir, dan menjamin 99 persen pesan terkirim ke target pengguna.
Mereka bisa juga bisa mengirimkan hingga 1.500.000 blast atau broadcast pesan iklan setiap harinya. Tidak dijelaskan lebih lanjut soal database target WhatsApp Blaster, namun Alfons menjelaskan bahwa besar kemungkinan data diambil dengan cara yang sama seperti spam SMS.
“Sumbernya bisa dari banyak kebocoran data yang saat ini sering terjadi dan masih banyak celah lainnya. Sama seperti SMS spam,”
ADVERTISEMENT
Menanggapi kasus ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan akan memeriksa terlebih dahulu soal broadcast pesan undangan judi online tersebut.
“Kami pelajari dulu. Jika ada unsur perjudian dan/atau penipuan, akan dilakukan penindakan,” kata juru bicara Kominfo, Dedy Permadi.
Kominfo selama ini aktif memblokir situs web yang menyediakan layanan judi online, kendati masih ada yang belum terblokir lantaran pengelola situs melakukan perubahan domain internet. Dibutuhkan edukasi jangka panjang ke publik soal bahaya judi, lengkap dengan isu keamanan siber yang mengancam pada layanan judi online.