WhatsApp Bakal Bisa Kirim Chat ke Telegram dkk, Ini Bocoran Penampakannya

9 September 2024 16:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Notifikasi di WhatsApp dan Messenger menginformasikan dukungan integrasi aplikasi chat pihak ketiga yang baru ditambahkan. Foto: Meta
zoom-in-whitePerbesar
Notifikasi di WhatsApp dan Messenger menginformasikan dukungan integrasi aplikasi chat pihak ketiga yang baru ditambahkan. Foto: Meta
ADVERTISEMENT
Meta tengah membangun fitur baru untuk aplikasi WhatsApp dan Messenger. Fungsinya sangat menarik karena pengguna bakal bisa mengirim chat ke Telegram dan aplikasi pesan lainnya.
ADVERTISEMENT
Perusahaan telah membagikan informasi terbaru terkait fitur yang disebut third-party chat ini. Mereka juga membocorkan penampakan fiturnya.
Berdasarkan gambar yang dibagikan di situs web resmi Meta, pengguna akan memiliki dua opsi untuk chat dari aplikasi pihak ketiga yang masuk ke WhatsApp dan Messenger, yakni memisahkan atau menggabungkannya dalam satu kotak masuk yang sama. Opsi yang dipilih nantinya bisa diubah lewat pengaturan.
Opsi baru di WhatsApp dan Messenger, memisahkan atau menggabungkan pesan dari aplikasi chat pihak ketiga dalam satu kotak masuk yang sama. Foto: Meta
Meta juga telah membangun notifikasi baru di WhatsApp dan Messenger untuk menginformasikan dukungan integrasi aplikasi pihak ketiga lain yang baru ditambahkan.
Kemampuan dasar dalam mengirim dan menerima chat dari aplikasi pihak ketiga diklaim Meta dapat beroperasi dengan lancar. Fitur lain yang meningkatkan pengalaman dalam obrolan chat akan ditambah, seperti reaksi, balasan langsung, indikator typing, dan tanda terima baca.
ADVERTISEMENT
Meta berencana bakal menambah fungsi chat grup untuk obrolan lintas platform per 2025. Pada 2027, pengguna WhatsApp dan Messenger dijanjikan bisa telepon dan video call ke pengguna aplikasi pihak ketiga, begitu pun sebaliknya.

Fitur baru third-party chat di WhatsApp dan Messenger demi patuhi UU Uni Eropa

Sayangnya, fitur baru ini akan tersedia khusus untuk pengguna WhatsApp dan Messenger di Eropa. Third-party chat memang sengaja dibuat Meta untuk mematuhi Undang-Undang Pasar Digital (Digital Markets Act/DMA) Uni Eropa, yang mewajibkan peranti lunak komunikasi untuk interoperabilitas dengan aplikasi pesan pihak ketiga.
Logo Meta, rebranding perusahaan Facebook. Foto: Dado Ruvic/Reuters
Komisi Eropa mengonfirmasi Meta sebagai 'digital gatekeeper' (pihak yang mengatur, menyaring, dan membatasi akses data) yang harus mematuhi DMA. Selain Meta, ada beberapa perusahaan teknologi lain yang juga masuk kategori digital gatekeeper, yakni Alphabet (Google), Amazon, Apple, Meta, Microsoft, dan ByteDance, dengan semua layanan intinya wajib mematuhi aturan baru ini.
ADVERTISEMENT
Tujuan DMA adalah menjaga para digital gatekeeper untuk tidak membuat kondisi pasar digital tidak adil dan memastikan keterbukaan layanan digital. Selain mengharuskan aplikasi pesan untuk interoperabilitas, DMA juga mewajibkan platform untuk mengizinkan pengguna menghapus aplikasi bawaan yang sudah terinstal sebelumnya atau membuka kesempatan beli aplikasi di toko aplikasi alternatif.