WhatsApp Uji Fitur Baru Mirip Yellow Pages, Ini Fungsinya

19 September 2021 9:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fitur baru WhatsApp yang mirip Yellow Pages. Foto: Will Cathcart/WhatsApp via Twitter
zoom-in-whitePerbesar
Fitur baru WhatsApp yang mirip Yellow Pages. Foto: Will Cathcart/WhatsApp via Twitter
ADVERTISEMENT
Pengguna WhatsApp akan kedatangan fitur baru dalam waktu dekat. Fungsinya mirip dengan Yellow Pages, dan saat ini fitur tersebut tengah diuji coba di São Paulo, Brasil.
ADVERTISEMENT
Sebelum handphone (HP) dan internet mencengkeram kehidupan manusia, kita semua masih bergantung pada buku besar berwarna kuning bernama Yellow Pages. Buku ini menyediakan berbagai nomor telepon, mulai dari polisi, rumah sakit, kantor, toko, hingga warga.
WhatsApp mencoba menghadirkan fitur serupa Yellow Pages, yang sekarang tak lagi dalam bentuk buku fisik melainkan digital, ini ke dalam aplikasinya, tentu dengan nama berbeda. Fitur baru ini memungkinkan pengguna menemukan akun toko penjual barang atau jasa, dan langsung chat mereka di aplikasi.
"Saya senang kami mulai merintis direktori bisnis lokal di dalam WhatsApp. Ini akan membantu kamu menemukan dan menghubungi bisnis lokal, seperti kedai kopi, toko bunga, toko pakaian, dan bisnis lain di lingkungan kamu," kata bos WhatsApp Will Cathcart lewat akun Twitter miliknya.
ADVERTISEMENT
Facebook memang ingin menunjukkan WhatsApp tak hanya sekadar aplikasi berbagi pesan antar-individu saja, tetapi juga wadah bagi pengguna untuk transaksi bisnis. Pada Oktober 2020 lalu, perusahaan mengaku ada lebih dari 175 juta orang di seluruh dunia yang menggunakan layanannya untuk mengirim pesan ke akun bisnis setiap hari.
WhatsApp juga telah menyediakan aplikasi mandiri WhatsApp Business untuk pelaku usaha sejak 2018, yang saat ini sudah ditambah banyak fitur pendukung, salah satunya katalog produk untuk belanja. Di Brasil dan India, WhatsApp Business bahkan menawarkan pembayaran di dalam aplikasi, memungkinkan pengguna melakukan pembelian langsung dan kirim uang ke teman atau keluarga.
Namun, upaya WhatsApp untuk menjadikan aplikasi layaknya e-commerce itu sempat bermasalah di awal tahun, ketika melakukan pembaruan kebijakan privasi yang kontroversial. Aturan baru ini, ditafsirkan secara luas, mengizinkan WhatsApp untuk berbagi data chat pribadi pengguna ke Facebook, meski sebenarnya data yang dimaksud adalah obrolan dengan akun bisnis.
ADVERTISEMENT
Kebijakan privasi baru ini menimbulkan kecaman dari banyak pihak. Banyaknya cibiran membuat dua kompetitornya, Telegram dan Signal, dilaporkan mengalami lonjakan tambahan pengguna baru.
Perihal fitur direktori bisnis yang mirip Yellow Pages, Cathcart mengeklaim WhatsApp tidak akan mencatat lokasi pengguna. Perusahaan juga disebutnya tak akan merekam bisnis apa saja yang dicari pengguna lewat fitur barunya ini.
Cathcart tidak menjelaskan kapan fitur tersebut resmi dirilis secara global, namun ia berjanji akan memperluas jangkauan fitur katalog akun bisnis itu ke wilayah lain berdasarkan tanggapan ulasan pengguna yang mencobanya selama beberapa bulan ke depan.
Sementara Matt Idema, selaku Chief Operating Officer WhatsApp di Facebook mengatakan kepada Reuters, ada dua negara kandidat yang akan menerima ekspansi fitur baru ini di masa depan. Kedua negara yang dimaksud adalah India dan Indonesia.
ADVERTISEMENT