XL Axiata dan Smartfren Bakal Merger, Bikin Entitas Baru MergeCo

16 Mei 2024 19:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi XL Axiata. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi XL Axiata. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
ADVERTISEMENT
XL Axiata dan Smartfren akan segera menggabungkan bisnisnya, menciptakan entitas baru yang diberi nama MergeCo. Kedua induk masing-masing operator, Axiata Group dan Sinar Mas, telah meneken Memorandum of Understanding (MOU) tidak mengikat pada Rabu (15/5) untuk menjajaki rencana merger tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagai catatan, Rencana Transaksi masih dalam tahap evaluasi awal. Diskusi yang berlangsung saat ini belum menghasilkan kesepakatan atau penyelesaian yang mengikat.
Axiata dan Sinar Mas memiliki tujuan untuk tetap menjadi pemegang saham MergeCo.
"Validasi terhadap penggabungan dan penciptaan nilai bagi pemegang saham, uji tuntas, persiapan rencana bisnis bersama dan kesepakatan atas persyaratan penting akan menjadi kegiatan utama yang dilakukan selama tahap penjajakan yang diatur dalam MOU," kata Axiata Group dalam pernyataan resmi yang diterima kumparan, Kamis (16/5).
"Apabila perjanjian mengikat akan ditandatangani di kemudian hari, maka transaksi terkait akan tunduk pada aturan yang berlaku dan persetujuan korporasi serta pemerintah."
Perusahaan telekomunikasi Smartfren. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Merger antara XL Axiata dan Smartfren diharapkan bisa menyatukan skala, kompetensi, keuangan, dan keahlian telekomunikasi yang mendalam dari Axiata, serta skala lokal dan pengetahuan pasar dari Sinar Mas. Kedua pihak dipercaya dapat memberikan pengaruh yang seimbang terhadap arah strategis dan keputusan operasional MergeCo.
ADVERTISEMENT
MergeCo berharap dapat memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen di sektor telekomunikasi dan menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham, melalui sinergi dari penggabungan operasi XL Axiata dan Smartfren.
Isu XL Axiata dan Smartfren merger semakin kencang dalam beberapa hari terakhir. Sebelumnya pada Jumat (3/5), kedua operator seluler itu dilaporkan akan menjadi satu entitas baru senilai 3,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 56,73 triliun (kurs Rp 16.210 per dolar AS).