news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Yahoo Jepang dan Aplikasi Line Resmi Merger

18 November 2019 19:54 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Yahoo. Foto: Denis Balibouse/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Logo Yahoo. Foto: Denis Balibouse/REUTERS
ADVERTISEMENT
Perusahaan teknologi SoftBank akhirnya resmi mengumumkan kesepakatan bergabungnya dua perusahaan miliknya, yaitu Z Holdings (anak perusahaan SoftBank yang sebelumnya dikenal sebagai Yahoo Jepang) dengan Line Corp.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan TechCrunch, SoftBank dan Naver, pemilik Line, dalam kesepakatan ini masing-masing akan memegang 50 persen saham dari perusahaan induk baru yang ditaksir bernilai 30 miliar dolar AS atau sekitar Rp 420 triliun. Perusahaan ini akan mengoperasikan Line dan Z Holdings.
SoftBank sendiri memiliki 45 persen saham di Z Holdings, induk perusahaan Yahoo Jepang, dan 73 persen saham di Naver, perusahaan Korea Selatan yang merupakan induk Line.
Markas aplikasi Line di Tokyo, Jepang. Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
Dengan merger ini, SoftBank dan Naver berharap bahwa mereka akan lebih baik dalam memposisikan portal pencarian Yahoo Jepang, aplikasi pesan Line, dan bisnis mereka yang lain untuk bersaing dengan pesaing dari Amerika Serikat dan China.
“Di pasar internet, perusahaan-perusahaan di luar negeri, terutama yang berbasis di Amerika Serikat dan China, sangat dominan, dan bahkan ketika membandingkan ukuran operasi, saat ini terdapat perbedaan besar antara perusahaan di luar negeri seperti itu dan di negara-negara Asia lainnya, selain China," tulis pernyataan SoftBank, seperti dikutip dari TechCrunch.
ADVERTISEMENT
Proses merger ini diharapkan akan selesai pada Oktober 2020. Setelah bergabung, SoftBank dan Naver dapat membuat lebih banyak kemajuan dalam kecerdasan buatan dan bidang lainnya, termasuk membuat teknologi machine learning yang lebih baik, juga periklanan, alat pembayaran, serta layanan keuangan.
SoftBank Foto: REUTERS/Toru Hanai/
Penggabungan dua perusahaan teknologi ini mirip seperti yang pernah dilakukan oleh Tencent di China kepada WeChat. Tencent menggabungkan aplikasi chatting itu dengan Kakao dari Korea Selatan.
Merger itu juga berakhir pada bersatunya platform pembayaran online dan platform e-commerce mereka. Hasilnya, basis pengguna kedua perusahaan itu melejit hingga lebih dari 100 juta pengguna dan menjadi platform pembayaran online terbesar di Jepang.
Line sendiri adalah salah satu aplikasi pesan paling populer di Jepang, Taiwan dan Thailand, tetapi masih berjuang untuk bersaing di pasar lain, meskipun menawarkan beragam layanan yang mencakup Line Pay, Line Taxi, dan Line Music.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Yahoo Jepang adalah salah satu mesin pencari terbesar di negara itu. Namun, tantangan berat dihadapinya karena harus bersaing dengan Google dan bisnis lainnya, termasuk e-commerce, yang menghadapi pesaing seperti Rakuten dan Alibaba.