Zenius Umumkan Pendanaan Pra-Seri B, Siapa Investornya?

6 Januari 2021 8:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Baru Zenius Education Foto: Zenius
zoom-in-whitePerbesar
Logo Baru Zenius Education Foto: Zenius
ADVERTISEMENT
Mengawali tahun 2021, startup edukasi Zenius mengumumkan putaran pendanaan Pra-Seri B pada Selasa (5/1). Di putaran ini, Alpha JWC Ventures dan Openspace Ventures bergabung dengan Northstar, Kinesys, dan BeeNext yang telah lebih dulu berinvestasi pada Zenius melalui pendanaan Seri A pada 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Perusahaan yang fokus di bidang pendidikan tersebut tidak menyebut berapa besaran dana investasi pra-seri B. Namun, Zenius berencana menggunakan dana ini untuk mengembangkan platform-nya lebih jauh untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang.
Perusahaan ventura Openspace mengungkap alasan berinvestasi pada startup edukasi dari Indonesia ini. Direktur Ian Sikora mengatakan bahwa perusahaan melihat Zenius sebagai startup ed-tech yang sangat menjanjikan dengan rekam jejak mereka selama lebih dari satu dekade. 
“Mereka telah menunjukkan rekam jejak dengan memperlihatkan hasil pembelajaran yang terbukti berhasil dan menciptakan kembali core business-nya seiring dengan munculnya medium-medium baru. Kami percaya rekam jejak tersebut akan menjadi faktor pembeda utama dalam lanskap pendidikan yang berkembang pesat, dan kami berharap putaran baru pendanaan ini akan mendorong pertumbuhan Zenius lebih jauh,” kata Ian, dalam siaran pers, Selasa (5/1).
Startup ed-tech Zenius Foto: Zenius
Senada dengan Ian, Partner & Investment di Alpha JWC Ventures, Eko Kurniadi, mengatakan bahwa Zenius memberikan dampak positif dan unik. Siswa tidak hanya diajarkan bagaimana mengerjakan soal dengan benar, namun juga aspek lainnya.
ADVERTISEMENT
Zenius tidak hanya membuat para siswa diterima di universitas impian mereka, tetapi juga mengajarkan mereka keterampilan berpikir yang nyata, sehingga mereka memiliki landasan untuk menjadi pemimpin masa depan."
"Kami berbagi visi ini dengan Zenius, dan kami percaya bahwa bersama-sama, kami akan dapat mengubah lebih banyak kehidupan menjadi lebih baik dan menciptakan negara yang lebih berkembang,” ungkap Eko.
CEO Zenius Rohan Monga mengatakan bahwa perusahaan memiliki tujuan untuk membawa kompetensi Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia ke tingkat global. Oleh karena itu, Zenius fokus untuk mengembangkan fitur baru yang akan membantu siswa mendapatkan hasil pembelajaran terbaik melalui teknologi, seperti fitur yang baru diluncurkan Automated Doubt-Solving melalui aplikasi kami dan WhatsApp.
ADVERTISEMENT
“Fitur ini akan memberikan solusi kepada siswa hanya dengan menggunakan kamera di ponsel mereka. Sistem kemudian akan merekomendasikan video dan pertanyaan latihan untuk menjelaskan proses di balik solusi tersebut dan memungkinkan siswa secara aktif menerapkannya dalam rangkaian pertanyaan latihan yang diberikan,” jelas Rohan.
Diharapkan, upaya tersebut akan menciptakan pengalaman belajar lebih mendalam yang berkontribusi pada pemikiran kritis siswa dan kemampuan untuk memecahkan masalah yang sulit dan konsep masa depan. Selain itu, pengajar Zenius juga dilatih untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam mempelajari konsep secara kritis, membantu siswa lulus ujian masuk perguruan tinggi.
Startup ed-tech Zenius Foto: Zenius
“Bersama dengan tutor kami, kami telah mengembangkan perpustakaan konten pendidikan terbesar di Indonesia dengan lebih dari 90.000 video. Kami ingin memperbaiki peringkat Indonesia di OECD PISA. Oleh karena itu, kami telah memutuskan untuk terus memberikan akses gratis ke semua materi konsep K12 dan bank soal yang mengikuti kurikulum Indonesia,” kata Chief Education Officer dan pendiri Zenius Sabda PS.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan siaran pers yang diterima kumparan, pendapatan Zenius tumbuh lebih dari 70 persen pada semester kedua tahun 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. Zenius menggratiskan sebagian besar konten-konten yang ada di platform mereka selama paruh pertama tahun 2020 untuk mendukung inisiatif belajar dari rumah yang dicanangkan oleh pemerintah di awal pandemi COVID-19. 
Zenius juga mengadopsi model bisnis freemium setelah melakukan pembaruan aplikasi dan rebranding di bulan Juni 2020. Kini, Zenius menjadi pemimpin pasar di segmen live class, dengan jumlah pertumbuhan pengguna lebih dari 10 kali lipat semenjak peluncurannya pada Maret 2020 hingga Desember 2020.
Perusahaan berhasil menggaet tingkat retensi pengguna lebih dari 90 persen dengan hampir 50 persen pendapatannya saat ini berasal dari segmen live class. Saat ini, kelas-kelas di Zenius rata-rata menerima rating 4,9 (dari 5), dengan jumlah kehadiran rata-rata mencapai 400 siswa, dan memecahkan rekor dengan 10.000 pengguna dalam satu sesi matematika selama 60 menit.
ADVERTISEMENT