10 Ribu Turis Batal ke Labuan Bajo Imbas Kenaikan Tarif, Kerugian Capai Rp 1 T

2 Agustus 2022 12:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taman Nasional Komodo. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Taman Nasional Komodo. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
ADVERTISEMENT
Kenaikan tarif masuk ke Taman Nasional Komodo tak hanya diwarnai protes pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Hal tersebut juga berimbas dengan menurunnya jumlah kunjungan turis ke Labuan Bajo.
ADVERTISEMENT
Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Labuan Bajo mencatat 10 ribu turis baik domestik hingga asing membatalkan kunjungannya ke Labuan Bajo. Ketua Astindo Labuan Bajo, Ignasius Suradin, mengatakan pembatalan kunjungan tersebut salah satunya disebabkan dengan naiknya tarif masuk Pulau Komodo, Pulau Padar, dan perairan sekitarnya.
Wisatawan menikmati spot foto di Pulau Padar, Kamis (28/7). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
"Jumlahnya tidak pasti tetapi diperkirakan seperti itu jumlahnya, dan itu untuk tiga bulan ke depan, dan paling banyak pada bulan Agustus," kata Ignasius, seperti dikutip dari Antara, Selasa (2/8).
Banyaknya turis yang membatalkan kunjungan ke Labuan Bajo, juga turut berimbas pada keterisian hotel di sana. Bahkan, ada satu hotel bintang 5 di Labuan Bajo yang harus kehilangan okupansi 600 kamar, karena tamunya membatalkan pesanannya.
Kapal-kapal yang sedang bersandar di sekitar Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Kamis (28/7). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Tak hanya hotel, pembatalan pesanan juga terjadi di sektor lain, termasuk travel agent dan kapal-kapal wisata, yang terjadi semenjak isu kenaikan tarif masuk TN Komodo mencuat.
ADVERTISEMENT

Kerugian Pembatalan Wisatawan Capai Rp 1 Triliun

Akibat adanya pembatalan tersebut, Ignasius memperkirakan kerugian yang ditaksir para pelaku wisata mencapai Rp 1 triliun. Jumlah tersebut tentunya sudah digabung dari seluruh perhitungan travel agent, perhotelan, kapal wisata, dan lainnya.
"Pembatalan tersebut juga dilakukan karena memang selain kenaikan harga tiket, reaksi masyarakat untuk menolak kenaikan harga tiket itu juga punya dampak terhadap wisatawan yang datang," imbuh Ignasius.
Wisatawan yang mengunjungi Taman Nasional Komodo pada Kamis (28/7/2022). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Ignasius menilai, kenaikan tarif masuk TN Komodo juga akan berdampak pada seluruh destinasi wisata lain dan ekonomi masyarakat di sekitar Labuan Bajo hingga Flores.
Sebab, turis yang datang sudah pasti akan menilai dan menyampaikan kepada kenalan mereka di negara lain atau di Indonesia, untuk tidak perlu datang ke Labuan Bajo.
ADVERTISEMENT
"Bisa jadi Labuan Bajo ini dihukum oleh calon wisatawan. Artinya bahwa mereka akan mencoret pariwisata Labuan Bajo dari daftar liburan mereka," tutur Ignasius.
Pihaknya pun berharap agar masalah kenaikan tiket itu tidak perlu lagi dibicarakan dan ditahan sementara, agar masalah ini tidak meluas dan berdampak buruk pada pariwisata di Labuan Bajo.