Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pada Senin (29/7), Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Widodo berkunjung ke Provinsi Sumatera Utara dan meninjau Sipinsur Geosite, Desa Parulohan, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan. Jokowi menjelaskan bahwa kunjungannya kali ini dalam rangka merencanakan pengelolaan Danau Toba agar menjadi destinasi wisata yang benar-benar berkelas.
ADVERTISEMENT
"Brand-nya harus diangkat, sehingga betul-betul menjadi sebuah tempat yang wajib dikunjungi," ujar Jokowi, seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Setelah melihat secara detail tentang potensi Danau Toba, Jokowi menyebutkan bahwa ada 28 destinasi di sekitarnya yang turut memiliki potensi besar. 28 destinasi wisata yang tersebar di sekitar Danau Toba itu terbagi dalam beberapa sisi, seperti sisi sejarah, budaya, dan alam.
Melihat besarnya potensi dari destinasi ini, Jokowi menjelaskan bahwa membutuhkan investasi dan anggaran dari APBN yang besar untuk menata semua destinasi wisata tersebut.
"Kombinasi APBN dan investasi itulah yang akan bisa menggerakkan benar-benar secara terintegrasi Danau Toba sebagai sebuah destinasi wisata yang betul-betul memiliki kelas," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Jokowi juga menjelaskan bahwa perbaikan produk tak hanya urusan mengenai tempat wisatanya saja, tetapi juga lingkungannya harus diurus.
"Kita ini bekerja dengan sebuah rancangan rencana besarnya seperti apa, sehingga dalam pelaksanaannya itu betul-betul nanti bisa detail dan cantik," lanjutnya.
Nantinya, pengembangan proyek kawasan pariwisata di sekitar Danau Toba direncanakan akan mulai dilakukan pada tahun 2019 ini dan diharapkan selesai bertahap mulai tahun 2020 mendatang. Selain itu, sarana penunjang pun akan dilakukan terintegrasi, termasuk produk, SDM, kemasan, membangun brand, serta diferensiasi dengan Bali dan Mandalika.
"Mesti harus seperti itu, harus ada diferensiasinya, sehingga kalau datang ke Indonesia itu ke Toba, oh masih kurang ke Bali, oh masih kurang ke Mandalika, karena memang ini beda-beda. Kita akan membikin seperti itu," pungkas Jokowi.
ADVERTISEMENT
Live Update