Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
3 Makanan Khas Papua Pegunungan yang Unik dan Tidak Ada di Kota Lain
13 Februari 2025 16:35 WIB
·
waktu baca 3 menit![Ilustrasi makanan khas Indonesia. Foto: Shutterstock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hvasgjz9vcbf6wwvs4athera.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keunikan makanan Papua Pegunungan terletak pada bahan utamanya yang menggunakan pangan khas wilayahnya. Contohnya seperti sagu yang pohonnya tumbuh subur di hutan Papua, atau hewan-hewan yang hanya ditemukan di alam mereka.
Lantas, apa saja makanan khas Papua Pegunungan yang unik? Yuk, simak daftarnya dalam ulasan berikut ini.
Makanan Khas Papua Pegunungan
Jika kamu berkunjung ke provinsi Papua Pegunungan, jangan lewatkan kelezatan kuliner khas mereka. Berikut tiga makanan khasnya menurut Drs. Alfiandra, M.Si., dan Mariyani, S.Pd., M.Pd. dalam buku Ensiklopedia Kesukuan di Indonesia.
1. Udang Selingkuh
Udang selingkuh merupakan makanan favorit masyarakat Papua Pegunungan yang sangat terkenal. Dinamakan demikian, karena udangnya memiliki capit besar layaknya kepiting. Konon katanya, bentuk tubuh yang unik itu adalah hasil perselingkuhan antara udang dan kepiting.
ADVERTISEMENT
Dari segi rasa, udang selingkuh lebih manis dibandingkan udang pada umumnya. Teksturnya pun lebih lembut, tapi tetap padat berserat seperti lobster.
Udang selingkuh hidup di air tawar dan berhabitat di Sungai Baliem. Kadang-kadang, ditemukan pula di Danau Paniai, Danau Tage, dan Danau Tigi.
Dalam proses penyajiannya, udang selingkuh bisa direbus, digoreng, dan juga dibakar. Selama dimasak, biasanya ada yang menambahkan bumbu, tapi ada pula yang tidak. Semua tergantung selera masing-masing.
2. Sate Ulat Sagu
Ulat Sagu merupakan kuliner yang cukup terkenal dan disukai masyarakat Papua secara keseluruhan, bukan cuma Papua Pegunungan saja. Selain bisa dimakan langsung dalam keadaan mentah, ulat sagu juga enak diolah menjadi sate.
Meskipun kedengarannya tidak wajar memakan seekor ulat, tapi ulat sagu memiliki rasa yang sangat nikmat. Rasanya mirip dengan daging ayam, tapi teksturnya lebih lembut dan creamy.
ADVERTISEMENT
3. Sarang Semut
Sarang semut bukan sekadar hidangan, tapi obat herbal asli Papua yang didapatkan dari kawasan hutannya. Jangan salah kira, sarang semut bukanlah sarang semut asli, ya, melainkan sejenis tumbuhan epifit dengan nama latin Myrmecodia.
Tumbuhan tersebut menempel pada dahan atau batang tumbuhan lainnya. Biasanya tumbuh liar di hutan tropis, seperti Papua dan Kalimantan.
Manfaatnya sangat kaya, karena mengandung senyawa aktif polifenol yang dapat berperan sebagai anti kanker, anti mikroba, dan anti diabetes. Masyarakat Papua Pegunungan sering mengolah sarang semut dengan cara direbus, lalu air rebusannya diminum.
Sarang semut juga kadang diolah menjadi kue yang memiliki cita rasa manis dan bertekstur lembut. Dari segi bentuk, kue ini mirip dengan bika ambon khas Medan.
ADVERTISEMENT