Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
4 Jurus Andalan Kades Junaedi Membangun Ponggok Jadi Desa Makmur
26 April 2018 13:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Maka tak heran apabila pendapatan daerah Desa Ponggok pun ikut meroket mencapai Rp3,9 Miliar di tahun 2017. Semua keberhasilan ini jelas tak didapatkan dengan mudah.
Junaedi Mulyono Kepala Desa Ponggok memiliki strategi sendiri dalam memajukan desa yang sempat masuk dalam daftar desa termiskin di Provinsi Jawa Tengah itu. Junaedi menjadi Kepala Desa Ponggok sejak tahun 2006. Sebelum dia menjabat, pendapatan Desa Ponggok Rp80 juta per tahun. Pendapatan meninggkat di tahun 2016 menjadi Rp120 juta.
"Pendapatan desa terus meningkat setiap tahunnya, terakhir tahun 2017 pendapatan Desa Ponggok mencapai Rp3,9 miliar," ucap Junaedi saat ditemui kumparan (kumparan.com ) di rumahnya yang berada di Desa Ponggok, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Kamis (20/4).
ADVERTISEMENT
Kepala desa yang sudah menjabat selama 12 tahun ini memiliki empat jurus andalan dalam upayanya membangun Desa Ponggok, yakni tata ruang perencanaan yang matang, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Sumber Daya Manusia (SDM), dan ilmu teknologi.
Dia menjelaskan empat pendekatan strategis tersebut memiliki perannya masing-masing. "Tata ruang perencanaan yang matang akan melahirkan visi misi yang baik dan terstruktur," ujar Juanedi.
Sementara itu, BUMDes berguna untuk mengelola sektor keuangan yang mampu meningkatkan perekonomian warga di sektor pertanian, peternakan, perikanan dan UKM. Selain itu, sumber daya manusia yang kompeten jadi syarat penting dalam kemajuan desa.
"SDM yang ada di desa ini coba ditingkatkan dengan banyak-banyak pelatihan, studi banding, ikut seminar, ikut pameran, ini akan mendorong peningkatan SDM, di mana SDM-SDM ini benar-benar kita berdayakan untuk kemajuan masyarakat di desa," lanjut Junaedi.
ADVERTISEMENT
Setelah perencanaan yang matang, BUMDes dan SDM yang kompeten, Junaedi menambahkan jurus terakhir yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan desa ialah ilmu teknologi.
"Dengan adanya perkembangan ilmu teknologi ini, jarak, tempat terpencil itu bisa dijangkau dengan ilmu teknologi ini. Jadi dengan adanya ilmu teknologi ini bisa mendorong percepatan pembangunan yang ada di Ponggok," ujar Junaedi.
"Dengan adanya ilmu teknologi produk-produk di sektor pariwisata, perikanan, pertanian bisa dijual secara online dengan bantuan media sosial sehingga bisa mendorong percepatan pembangunan desa," tambah Junaedi.