Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9

ADVERTISEMENT
Tradisi Syawalan merupakan bagian penting dari perayaan Hari Raya Idul Fitri. Umumnya, setiap daerah memiliki cara yang berbeda dalam merayakannya.
ADVERTISEMENT
Diwarnai beragam kebiasaan khas setiap wilayah, tradisi syawalan menjadi momen yang penuh makna. Melalui tradisi ini, masyarakat dapat merasakan kehangatan dan kedamaian setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh.
Selain itu, banyaknya cara merayakan Syawalan juga mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang sangat beragam. Penasaran bagaimana perayaan tradisi syawalan di Tanah Air? Berikut beberapa tradisi syawalan yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Tradisi Syawalan dari Berbagai Daerah di Indonesia
Mengutip buku Tradisi-Tradisi Islam Nusantara Perspektif Filsafat dan Ilmu Pengetahuan oleh Dr. H. Muh. Baehaqi,MM, berikut macam-macam kegiatan syawalan yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia.
1. Grebeg Syawal di Jogja dan Solo
Menurut situs Warisan Budaya Kemdikbud, Grebeg Syawal merupakan tradisi hajatan berupa syukuran untuk mengakhiri bulan suci Ramadan. Umumnya, tradisi ini dilakukan di daerah Jogja atau Solo pada bulan Syawal.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini biasanya diisi dengan arak-arakan yang membawa gunungan makanan dan hasil bumi sebagai bentuk rasa syukur. Makanan-makanan tersebut nantinya dibagikan kepada masyarakat untuk berbagi kebahagiaan kepada sesama.
2. Ketupat Taoge di Semarang
Ketupat Taoge adalah makanan khas yang biasanya disajikan saat menyambut bulan Syawal (Syawalan) di Kota Semarang, Jawa Tengah. Makanan ini juga dikenal dengan nama Ketupat Jembut.
Menurut situs Humas Jateng, Kupat Jembut terbuat dari ketupat berisi tauge dan sambal kelapa. Makanan khas ini sering menjadi rebutan anak-anak, karena adanya uang yang diselipkan di antara janur ketupat.
Tradisi ini biasanya dilakukan oleh warga di Kampung Jaten Cilik, Tlogomulyo, Pedurungan.
3. Lomban di Jepara
Lomban adalah tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Jepara pada hari kedua atau ketiga Idul Fitri. Tradisi ini menjadi salah satu cara untuk merayakan kebahagiaan setelah sebulan berpuasa.
ADVERTISEMENT
Selama lomban, warga Jepara berkumpul untuk menikmati makanan khas, seperti ketupat, ikan, dan sayur-sayuran. Selain itu, acara ini juga dimeriahkan dengan permainan tradisional dan pertunjukan seni yang melibatkan banyak orang.
4. Sedekah Laut di Demak
Tradisi Sedekah Laut di Demak adalah kegiatan yang dilakukan masyarakat pesisir untuk menyambut bulan Syawal. Tujuan dari tradisi ini adalah sebagai bentuk rasa syukur atas hasil laut dan memohon keselamatan, serta keberkahan.
Dalam tradisi ini, masyarakat akan membawa hasil laut, seperti ikan untuk dibuang ke laut. Selain itu, doa bersama dan hiburan tradisional juga menyemarakkan acara ini.
(ANB)