Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
5 Alasan Kenapa Kamu Jarang Menemukan Guling di Kamar Hotel
13 Januari 2025 8:59 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan rangkum lima alasan kenapa hotel jarang menyediakan guling, seperti dilansir berbagai sumber.
1. Ikut Standar Internasional
Alasan kenapa jarang guling di kamar hotel adalah karena hotel mengikuti pakem yang mengacu pada standar internasional.
Mengutip buku Housekeeping Hotel (2011) karya Agustinus Darsono, hotel berstandar internasional pertama kali di Indonesia adalah Hotel Indonesia. Hotel yang menjadi ikon Jakarta tersebut menjadi acuan untuk beberapa hotel yang akan dibangun.
Lalu, apa kaitannya dengan hal tersebut? Para turis atau kebanyakan negara yang masuk ke Indonesia ini tidak mengenal guling, melainkan hanya mengenal bantal atau bantal punggung saja.
Bantal punggung ini ternyata mirip sekali dengan guling. Hanya saja bentuknya pipih seperti bantal, namun memiliki ukuran yang lebih panjang dibandingkan bantal.
ADVERTISEMENT
Biasanya bantal punggung ini diletakkan di bawah punggung atau leher. Oleh karena itu, bahan yang digunakan untuk bantal punggung lebih padat daripada guling. Kalaupun disediakan di kamar, kebanyakan dari mereka tetap menggunakannya untuk punggung, bukan dipeluk.
2. Higienitas
Ketika tidur, guling biasanya akan dipeluk layaknya memeluk sebuah boneka. Apakah kamu bisa membayangkan berapa tamu yang datang dan memeluk guling tersebut saat tidur?
Tak sampai di situ, mungkin saja guling bisa terkena mulut saat sedang tidur, dan ada air liur yang menempel pada guling. Tentunya hal ini membuat guling cepat kotor, dibandingkan bantal atau selimut.
Hal inilah yang memungkinkan guling bisa menjadi sarang bakteri. Sedangkan yang menggunakan kamar tersebut tidak hanya satu orang, tetapi bisa siapa saja.
ADVERTISEMENT
Meski sarung guling dicuci dan diganti setiap habis dipakai, guling di dalamnya juga harus ikut dibersihkan. Tentunya hal ini juga membutuhkan biaya ekstra. Untuk menghindari hal tersebut, banyak hotel yang memilih untuk tidak memberikan guling di dalam kamar.
3. Kurang Efisien
Jika hotel menyediakan guling, mereka tentu membutuhkan sarung bantal tambahan. Selain itu, hal ini juga akan membutuhkan banyak waktu saat proses penggantian atau pencucian.
Dampaknya, biaya operasional hotel pun jadi bertambah. Hotel cenderung memilih perlengkapan yang seragam dan sederhana, untuk efisiensi logistik.
4. Gaya Barat
Mayoritas hotel yang ada di negara-negara Barat tidak mengenal guling. Selain itu, mereka juga tidur hanya menggunakan bantal saja.
Bahkan dari banyak negara di dunia, hanya ada beberapa yang menggunakan guling saat tidur, salah satunya Indonesia. Dengan alasan mengikuti gaya Barat, banyak hotel tidak memberikan fasilitas guling di dalam kamar.
ADVERTISEMENT
Walau demikian, ada beberapa hotel yang menyediakan guling, kok, tapi tidak ditemukan di dalam kamar. Tamu yang menginap harus meminta atau request ketika check-in. Beberapa hotel juga memberikan harga tambahan jika tamu menginginkan guling.
5. Bikin Tempat Tidur Lebih Sempit
Tidak adanya guling di kamar hotel juga, dikarenakan dapat membuat tempat tidur menjadi lebih sempit. Apalagi kebanyakan hotel memiliki tamu-tamu yang merupakan pasangan suami-istri atau keluarga beramai-ramai, sehingga membuat keberadaan guling menjadi tidak terlalu dibutuhkan.
Bagaimana menurutmu?