5 Alasan Mengapa Ranu Manduro di Mojokerto Kini Ditutup

5 Maret 2020 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lanskap Ranu Manduro yang hijau dan cantik dengan latar Gunung Penanggungan Foto: Twitter/@hafidzbashory_
zoom-in-whitePerbesar
Lanskap Ranu Manduro yang hijau dan cantik dengan latar Gunung Penanggungan Foto: Twitter/@hafidzbashory_
ADVERTISEMENT
Pesona Ranu Manduro yang disebut-sebut mirip dengan Selandia Baru ternyata mesti menerima nasib berumur pendek. Setelah viral di berbagai platform, kawasan indah berumput hijau dengan latar belakang Gunung Penanggungan itu langsung diserbu banyak pengunjung.
ADVERTISEMENT
Banyak warga yang kemudian beralih profesi jadi tukang parkir dan berjualan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Sampah dan kendaraan bermotor tampak memenuhi setiap sisi. Macet bahkan tak lagi terhindarkan.
Berita terakhir, Ranu Manduro kini ditutup. Setiap orang dilarang keras untuk memasukinya. Berikut lima fakta penutupan Ranu Manduro yang berhasil dirangkum kumparan.

Lahan Milik Swasta

Plang penutupan Ranu Manduro di Mojokerto Foto: Dok. Kabid Pariwiasata Mojokerto, Sya’dillah
Ranu Manduro yang digadang-gadang sebagai tempat wisata baru di Mojokerto itu secara resmi ditutup oleh pemilik lahan, PT Wirabumi. Penutupan dilakukan lewat plang yang dipasang di pintu masuk lahan galian proyek, Jumat (28/2).
"Iya (ditutup), ada plang yang dipasang di lokasi (Ranu Manduro) oleh pemilik lahan,'' kata Kepala Bidang Pariwisata Kab. Mojokerto, Sya'dillah, saat dihubungi kumparan, Rabu (4/3).
ADVERTISEMENT
"Dilarang keras memasuki wilayah pertambangan tanpa izin," begitu tulis plang berwarna merah tersebut.

Tidak Memiliki Fasilitas Pariwisata

Ranu Manduro memiliki alam yang masih sangat alami Foto: Shutter Stock
Kepala Bidang Destinasi Pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Widarto, mengatakan bahwa Ranu Manduro masih jauh dari kata layak sebagai tempat wisata. Hal itu lantaran Ranu Manduro sampai saat ini belum memiliki kualitas pariwisata, seperti fasilitas dasar yang dapat dinikmati pengunjung.
"Ranu Manduro itu sebenarnya memang secara administrasi kepariwisataan itu memang bukan bagian dari daya tarik, dan belum memiliki kualitas pariwisata belum itu. Karena fasilitasnya belum ada sama sekali di situ (Ranu Manduro) enggak ada apa-apa di sana," kata Widiarto saat dihubungi kumparan, Rabu (26/2).

Bekas Tambang Pasir

Keindahan Ranu Mundoro di Ngoro, Mojokerto yang tampak seperti lanskap menawan Selandia Baru Foto: Instagram/@faizalsellee
Di masa lalu, Ranu Manduro dikenal sebagai kawasan tambang pasir. Pasir yang ada di lahannya dikeruk untuk mengatasi banjir lumpur Lapindo yang terjadi pada 2006 silam.
ADVERTISEMENT
“Lokasi yang lagi viral merupakan lahan bekas galian C yang berlatar belakang Gunung Penanggungan. Menurut keterangan warga sekitar, (Ranu Manduro) memang sekarang banyak dikunjungi masyarakat sekadar untuk berfoto. Namun, sampai sekarang, masih belum tercatat sebagai destinasi wisata,” kata Sya’dillah, Rabu (26/2).

Belum Didaftarkan Sebagai Tempat Wisata

Keindahan Ranu Manduro yang menghijau Foto: Twitter/@hafidzbashory_
Walau viral di berbagai media sosial karena keindahannya, Ranu Manduro sendiri sebenarnya juga belum menjadi objek wisata resmi. Kawasan bekas lahan penambangan pasir itu belum terdaftar sebagai tempat wisata di Mojokerto menurut pemda setempat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun kumparan dari Sya'dillah, Ranu Manduro belum memiliki perizinan sebagai areal pariwisata.
Karenanya, akhir Februari lalu, ia dan timnya melakukan pengecekan ke lokasi untuk mencari tahu apakah Ranu Manduro telah memenuhi standar kelayakan sesuai Peraturan Daerah (Perda), maupun Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) yang berlaku.
ADVERTISEMENT

Sempat Ditutup Karena Kebanyakan Pengunjung

Penutupan yang terjadi pada Jumat lalu bukanlah yang pertama kalinya. Sebelum itu, Ranu Manduro juga sempat ditutup karena kebanjiran pengunjung.
Setelah video keindahannya viral di berbagai platform media sosial, ada banyak wisatawan yang berbondong-bondong datang ke Ranu Manduro, Mojokerto, baik dengan motor maupun mobil.
"Iya, kemarin sore (ditutup). Karena membludak (pengunjung) dan banyak sampah," katanya Hafidz Bashory, pemilik video Ranu Manduro yang viral ketika dihubungi kumparan melalui pesan singkat WhatsApp, Rabu (26/2).
Hmm.. Kamu sendiri sudah pernah datang ke Ranu Manduro, belum?