5 Bandara Terkecil di Indonesia, Ada yang Landasan Pacunya hanya 800 Meter

10 November 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi di dalam bandara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi di dalam bandara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Traveler mungkin sudah tidak asing lagi dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, atau Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali. Selain jadi pintu masuk wisatawan lokal hingga mancanegara, keduanya dikenal sebagai salah satu bandara terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tapi enggak hanya Soetta atau Ngurah Rai, Indonesia juga memiliki bandara-bandara lain yang ukurannya terbilang sangat kecil atau mini. Ya, deretan bandara ini disebut sebagai bandara terkecil di Indonesia.
Ada yang landasan pacunya hanya 800 meter, berikut deretan bandara terkecil yang ada di Indonesia.

1. Bandara Teminabuan, Papua Barat

Bandara Teminabuan Domine Eduard Osok (DEO) adalah bandara kecil yang melayani wilayah Teminabuan di Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, Indonesia.
Bandara ini menjadi pintu gerbang penting bagi penduduk lokal dan wisatawan yang ingin menjelajahi wilayah Papua Barat, termasuk akses menuju lokasi-lokasi wisata alam di sekitar Sorong Selatan.
Keunikan bandara ini adalah landasan pacunya yang hanya 800 meter. Tak heran kalau ia dinobatkan sebagai salah satu bandara terkecil di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada jam sibuk, kapasitas maksimal terminalnya hanya 50 orang. Bandara dengan penerbangan Susi Air ini melayani rute dari Teminabuan menuju Inanwatan, Manokwari, hingga Sorong.

2. Bandara Wunopito, Nusa Tenggara Timur (NTT)

Bandara Wunopito di Lembata, NTT. Foto: Petrusja/Shutterstock
Juga dikenal sebagai Bandara Lewoleba (LWE), Bandara Wunopito terletak di Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Bandara ini adalah pintu masuk utama ke Pulau Lembata, sebuah pulau yang terkenal dengan tradisi perburuan paus di Lamalera dan keindahan alam laut serta pantainya.
Sempat ditutup karena erupsi Gunung Ile Lewotolok, bandara ini memiliki runway 1.200 meter saja. Dengan landasan pacu yang cukup terbatas, bandara ini hanya dapat melayani pesawat berukuran kecil atau perintis.
Maskapai yang beroperasi di Bandara Lewolebai biasanya menyediakan rute yang menghubungkan Lembata dengan kota-kota di Nusa Tenggara Timur, seperti Kupang, Maumere, dan Flores, serta terkadang koneksi ke kota-kota lain di wilayah Indonesia Timur.
ADVERTISEMENT

3. Bandara Andi Jemma, Sulawesi Selatan

Bandara Andi Jemma Masamba di Sulawesi Selatan. Foto: Shutterstock
Terletak di Masamba, Ibu Kota Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia, nama bandara ini diambil dari pahlawan nasional asal Sulawesi Selatan, Andi Jemma, yang dikenal karena peran pentingnya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang 1.400 meter dan terminalnya hanya bisa menampung 40 orang saat jam sibuk. Meskipun kecil, Bandara Andi Jemma melayani penerbangan dari Masamba ke Rampi dan Seko.

4. Bandara Pogogul, Sulawesi Tengah

Bandara Pogogul adalah bandara terkecil di Indonesia berikutnya yang terletak di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah. Bandara ini melayani kebutuhan transportasi udara masyarakat Buol dan sekitarnya, serta menjadi akses utama menuju daerah yang relatif sulit dijangkau dengan transportasi darat.
ADVERTISEMENT
Memiliki landasan pacu sejauh 1.546 meter, bandara ini umumnya melayani penerbangan dengan pesawat perintis atau pesawat berukuran kecil.
Rute yang dilayani Bandara Pogogul sebagian besar adalah rute domestik yang menghubungkan Buol dengan kota-kota lain di Sulawesi, seperti Gorontalo, Palu, atau Luwuk.

5. Bandara D.C. Saudale, Nusa Tenggara Timur (NTT)

Terletak di Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, Bandara D. C. Saudale menjadi akses utama menuju Pulau Rote. Sebagai satu-satunya bandara di Pulau Rote, D.C. Saudale memainkan peran penting dalam konektivitas dan mobilitas bagi penduduk lokal maupun wisatawan.
Bandara D.C. Saudale memiliki landasan sepanjang 1.650 meter dan pada jam sibuk, terminal bandaranya hanya bisa menampung 100 orang saja.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, bandara ini memiliki fasilitas dasar untuk melayani penerbangan domestik, dan dapat menampung pesawat kecil hingga sedang. Beberapa maskapai penerbangan domestik melayani rute ke dan dari Bandara El Tari di Kupang, Nusa Tenggara Timur.