5 Daya Tarik Candi Selogriyo, Candi Terpencil di Antara Perbukitan Magelang

11 Mei 2020 7:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Candi Selogriyo Foto: Shutter  Stock
zoom-in-whitePerbesar
Candi Selogriyo Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam dan kekayaan budaya. Salah satu buktinya adalah banyaknya candi yang ada di Indonesia, termasuk Candi Selogriyo, di Magelang, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Candi yang menjadi tempat wisata alam dan budaya ini pertama kali ditemukan pada masa penjajahan Belanda, tepatnya tahun 1835. Masyarakat setempat percaya bahwa Candi Selogriyo merupakan peninggalan masa kejayaan Hindu abad ke-8 Masehi.
Candi Selogriyo adalah candi peninggalan purbakala yang diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Mataram Hindu. Candi ini juga dianggap sebagai bukti perkembangan nilai-nilai yang ada di agama Hindu.
Candi Selogriyo Foto: Shutter Stock
Secara administratif, Candi Selogriyo berada di Desa Candisari, Kecamatan Windusari, Magelang. Tepatnya, lokasi candi ini berada di Lereng Timur kaki Gunung Sumbing dan diantara tiga bukit, yaitu : Bukit Condong, Bukit Giyanti, dan Bukit Malang.
Candi yang memiliki ketinggian 740 mdpl ini dibuka setiap hari, mulai pukul 08.00 – 16.00. Harga tiket masuk untuk wisatawan domestik adalah Rp 7 ribu dan untuk wisatawan asing adalah Rp 25 ribu.
ADVERTISEMENT
Dengan harga yang sangat murah, kamu bisa melihat banyak daya tarik yang ditawarkan dari tempat wisata satu ini. Penasaran apa saja daya tarik dari Candi Selogriyo?
Berikut kumparan rangkum lima daya tarik Candi Selogriyo di Magelang.

1. Struktur Fisik Candi

Jika dilihat dari ukurannya, Candi Selagriyo ini relatif kecil dibandingkan candi lainnya. Denah bangunan candi berbentuk palang dengan ukuran 5,2 m x 5,2 m dengan tinggi sekitar 4,9 meter. Candi ini juga tidak memiliki candi pewara atau candi pendamping seperti umumnya candi-candi besar Hindu lainnya yang biasanya memiliki tiga candi pewara.
Di dalam candi ini juga terdapat bilik yang sudah kosong. Menurut perkiraan masyarakat, bilik kosong tersebut dahulunya tempat Lingga atau Yoni yang menjadi simbol dari Dewa Siwa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat empat arca di dalam candi, yaitu : Durga Mahisasuramardini di dinding utara, Ganesha di dinding barat, Agastya di dinding selatan, serta Nandiswara dan Mahakala di dinding timur.

2. Penemuan dan Rekonstruksi Candi

Candi yang telah ditemukan pada tahun 1835 ini, pertama kali ditemukan dalam kondisi yang tidak utuh dan terbengkalai, tidak seperti sekarang. Selain itu, pada bukan Desember 1998, candi ini juga hancur karena bukit-bukit di sekitarnya longsor.
Sejak tahun 2000, candi ini mulai dibangun untuk dijadikan tempat pelestarian kebudayaan dan wisata alam. Proses rekinstruksi candi ini selesai pada tahun 2005 silam dan mulai bisa dibuka untuk pengunjung.

3. Wisata Budaya

Menariknya, pada pelataran candi ini sering diadakan pementasan kebudayaan Jawa. Biasanya dilakukan pada setiap kalender Jawa, seperti malam suro, malam Jumat Kliwon, malam Selasa Kliwon, dan penanggalan khusus lainnya di Kalender Jawa.
ADVERTISEMENT
Pementasan kebudayaan Jawa yang biasa ditampilkan adalah tarian dan metode pengobatan tradisional Jawa, biasa disebut sebagai Suwuk. Biasanya peserta dari pementasan kebudayaan ini berasal dari Magelang dan Temanggung, Jawa Tengah.

4. Wisata Alam

Selain kamu bisa menikmati kebudayaan di tempat ini, kamu juga bisa menikmati keindahan panorama alam dari Candi Selogriyo. Kamu akan disuguhi pemandangan gunung-gunung, sawah, dan perkampungan penduduk dari atas Candi Selogriyo ini.
Biasanya pengunjung juga akan dibuat terkesan dengan pemandangan alam di sepanjang perjalanan yang mereka lalui. Di samping mendapatkan asupan udara yang segar, kamu juga akan melihat pemandangan bukit hijau di kanan dan kiri kamu saat berjalan, lho.

5. Menjadi Tempat Sakral

Candi merupakan salah satu tempat wisata yang memadukan antara kebudayaan, agama, dan alam. Karena perpaduan tersebut, tempat wisata candi biasanya menjadi tempat wisata yang sakral untuk dikunjungi.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, biasanya terdapat perarturan yang wajib ditaati untuk dapat berkunjung. Adapun perarturan yang wajib ditaati pengunjung Candi Selogriyo adalah dilarang merokok, dilarang duduk atau memanjat bagian candi, dan dilarang merusak candi dan fasilitas lainnya.
Laporan Firiyah Nurshafa
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!