5 Destinasi Wisata yang Cocok Dikunjungi Saat Solo Traveling di Yogyakarta

31 Desember 2020 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Candi Borobudur. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Candi Borobudur. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Melakukan perjalanan liburan sendirian atau solo traveling sedang menjadi tren di kalangan para traveler. Dalam beberapa riset juga mengungkapkan bahwa solo traveling harus dilakukan setiap orang, setidaknya satu kali dalam seumur hidup.
ADVERTISEMENT
Bebas mengeksplorasi destinasi, bebas menentukan, dan merencanakan travel itinerary berikut detail aktivitas, dan dapat dijadikan kesempatan untuk menenangkan diri, membuat banyak orang ingin mencoba solo traveling.
Bukan hanya itu, para traveler juga menganggap bahwa dengan solo traveling, mereka dapat mengatur pengeluaran mereka saat liburan. Hal itu tentu dapat membuat waktu liburan mereka lebih lama, dan tentunya dengan biaya yang lebih sedikit.
Ilustrasi wanita solo traveling Foto: Shutter stock
Dengan solo traveling, kamu juga dapat membuat pikiran rileks dari kepenatan kota dan meningkatkan kreativitas. Hal itu bisa kamu lakukan dengan menelusuri tempat-tempat bersejarah atau memiliki nilai seni yang tinggi.
Yogyakarta merupakan salah satu kota yang pas untuk dijadikan kota tujuan para solo traveler. Sebab, Yogyakarta merupakan kota yang ramah wisatawan, kaya akan destinasi wisata, kuliner, hingga budayanya. Nah, yang ingin mencoba Solo Traveling, berikut ini ada 5 destinasi cocok dikunjungi saat solo traveling di Kota Gudek tersebut.
ADVERTISEMENT

1. Tugu Yogyakarta

Potret Tugu Pal Putih Kota Yogyakarta, yang kini bebas dari kabel melintang. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Tugu Jogja, atau yang kerap disebut sebagai Tugu Pal Putih ini merupakan saksi bisu perkembangan kota Jogja sejak tiga abad yang lalu. Selain memiliki nilai historis yang sangat kuat, desain tugunya yang unik dengan bagian puncak menyerupai tanduk unicorn ini tentunya cukup banyak menarik perhatian wisatawan.
Tak ayal, tugu ini kerap banyak dikunjungi para wisatawan dan solo traveler untuk sekadar berswafoto. Ikon Kota Pelajar ini berada di tengah perempatan antara Jalan Mangkubumi, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan A.M Sangaji, dan Jalan Diponegoro.
com-Tugu Yogyakarta Foto: Shutterstock
Tak hanya menjadi spot foto atau ikon kota saja. Sejatinya, ada sejarah panjang di balik megahnya Tugu Jogja.
Awalnya, bangunan ini merupakan penanda batas utara kota tua Jogja. Pertama kali didirikan pada 1755 silam oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I, sang pendiri Keraton Yogyakarta. Konon, saat dahulu Sultan melakukan meditasi, beliau menjadikan tugu ini sebagai patokan arah menghadap Gunung Merapi.
ADVERTISEMENT
Bangunan ini menggambarkan filosofi Jawa, yaitu Manunggaling Kawula Gusti yang berarti semangat persatuan rakyat dan penguasa untuk melawan penjajahan. Semangat itu terlihat dari bentuk bangunan, yaitu silinder atau giling, dengan puncak berbentuk bulat atau golong. Maka dari itu, Tugu Jogja juga disebut Tugu Golong-Giling.

2. Jl. Malioboro

Ilustrasi Jalanan Malioboro, Yogyakarta. Foto: Shutter Stock
Salah satu destinasi wisata yang paling populer dijajaki wisatawan yang berkunjung ke Jogja adalah Malioboro. Selain memiliki lokasi yang strategis dan mudah diakses, Malioboro menawarkan ragam daya tarik yang membuat pengunjung betah berlama-lama di sana, termasuk bagi para solo traveler.
Di lokasi ini, kamu dapat jalan-jalan di sore hari, duduk-duduk santai di bangku-bangku yang tersedia di trotoar dan menikmati hiruk pikuk jalanan Malioboro, berbelanja pakaian, batik, dan pernak-pernik khas Jogja, hingga mencicipi kuliner khas Jogja yang menggoyang lidah.
ADVERTISEMENT

3. Alun-alun Kidul

Pohon beringin untuk latihan Masangin di Alun-Alun Kidul, Yogyakarta Foto: Shutter Stock Foto: Shutter Stock
Travelling ke Yogyakarta memang belum lengkap tanpa mengunjungi objek wisata Alun-Alun Kidul. Selain bisa mencicipi kuliner yang lezat, salah satu aktivitas yang banyak digandrungi wisatawan adalah ritual masangin.
Masangin adalah kegiatan berjalan melewati dua pohon beringin yang berada di tengah Alun-Alun dengan mata tertutup. Ritual ini bertujuan untuk latihan konsentrasi para prajurit keraton. Mitosnya, yang bisa menaklukan tantangan tersebut hanyalah mereka yang memiliki niat baik dan hati bersih.
Seiring berkembangnya zaman, ritual masangin masih dilakukan oleh wisatawan hanya sebagai permainan. Menurut mitos yang dipercaya turun temurun, bagi siapa saja yang berhasil melakukan masangin maka orang tersebut memiliki hati bersih dan permohonannya akan terkabul.

4. Ratu Boko

Keraton Ratu Boko Foto: Shutter Stock
Kabupaten Sleman memiliki deretan bangunan situs purbakala bernilai sejarah tinggi, salah satunya adalah situs Ratu Boko. Candi ini berada pada ketinggian sekitar 200 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang diperkirakan dibangun pada abad ke-8 masehi.
ADVERTISEMENT
Selain dapat menikmati keindahan arsitektur yang menawan, wisatawan yang datang biasanya datang untuk menikmati sunset yang indah dari bangunan candi. Tak jarang pengunjung datang untuk mengabadikan momen tersebut dan menjadi koleksi foto yang cantik.
Selama pandemi COVID-19 ini pengunjung harus membeli tiket masuk secara online terlebih dahulu dengan tanggal yang pasti. Untuk wisatawan domestik harga tiket masuknya Rp 40.000 untuk dewasa dan Rp 20.000 untuk anak-anak. Sementara untuk wisatawan asing harga tiketnya Rp 350.000 untuk orang dewasa dan Rp 210.000 untuk anak-anak. Jam operasionalnya Senin-Minggu pukul 06.00-17.00 WIB.

5. Keraton Yogyakarta

Pengunjung di keraton Yogyakarta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Istana yang dihuni oleh keturunan raja-raja Yogyakarta ini memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Salah satu spot bersejarah yang sangat terkenal di kalangan wisatawan yang gemar berwisata sejarah adalah melakukan napak tilas di Keraton Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Tak heran, ada banyak barang-barang pusaka yang tersimpan apik di dalamnya. Bahkan, Keraton Yogyakarta ini didaulat sebagai warisan dunia oleh UNESCO, lho! Jadi, sangat disayangkan pokoknya kalau kamu lagi solo traveling ke Yogyakarta tanpa mengunjungi destinasi bersejarah yang satu ini.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).