Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
5 Fakta Gerbang Neraka yang Ingin Dipadamkan Presiden Turkmenistan
10 Januari 2022 17:55 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Presiden Turkmenistan , Gurbanguly Berdymukhamedov, berencana untuk memadamkan Kawah Gas Darvaza yang ada di tengah Gurun Karakum, Desa Darvaza, Turkmenistan. Tempat yang dijuluki "Gateway to Hell" atau Gerbang Neraka itu akan segera ditutup dan dipadamkan, karena alasan kesehatan dan keamanan.
ADVERTISEMENT
"Terbakarnya gas alam (Kawah Darvaza) berdampak negatif, baik terhadap lingkungan dan kesehatan orang-orang yang tinggal di dekatnya," kata Berdymukhamedov, dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu (8/12), seperti dikutip DW.
Selain memiliki api yang tak pernah padam, Gerbang Neraka menyimpan sederet fakta menarik.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut lima fakta menarik Gerbang Neraka yang ingin dipadamkan Presiden Turkmenistan.
1. Dijuluki Warga Lokal Sebagai Gerbang Neraka
Sesuai dengan namanya, Kawah Gas Darvaza dijuluki sebagai Gerbang Neraka oleh masyarakat setempat, karena apinya yang tidak pernah padam.
Tempat ini tak hanya dipenuhi oleh api yang tidak pernah padam, tapi juga lumpur mendidih dengan kawah yang memiliki diameter 70 meter (230 kaki).
Di siang hari, kawah ini terlihat seperti tempat bekas jatuhnya meteor, karena berupa lubang yang dalam dan semburat hitam bekas terbakar di sekelilingnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di malam hari, Darvaza Gas Crater mampu menerangi kawasan gurun dengan cahaya apinya yang berasal dari kawah sedalam 20 meter.
2. Berawal dari Kecelakaan Pengeboran
Kawah Gas Darvaza ternyata tidak terbentuk secara alami, melainkan karena insiden yang terjadi beberapa tahun lalu. Kabarnya, kawah gas yang ditemukan oleh insinyur Uni Soviet (saat ini Rusia) pada tahun 1971 ini terbentuk karena kesalahaan pengeboran gas alam.
Kala itu, para insinyur mendirikan anjungan pengeboran dan kemah terdekat, dan mulai operasi pengeboran untuk menilai jumlah minyak yang tersedia di lokasi.
Sayangnya, saat itu ia salah melakukan perhitungan. Akibatnya saat melakukan penambangan, kawasan tempat alat-alat berat yang ia bawa ambruk dan membentuk sebuah lubang besar. Walau demikian, tak ada yang tahu pasti bagaimana asal usul tempat ini terbentuk.
ADVERTISEMENT
3. Cadangan Gas Terbesar yang Dimiliki Turkmenistan
Apinya yang seakan tak pernah padam seolah menggambarkan betapa kayanya cadangan gas alam Kawah Gas Darvaza yang ada di Turkmenistan ini.
Dikutip Business Insider, kawah gas ini setidaknya memproduksi sekitar 75 miliar meter kubik gas setiap tahunnya.
Tak heran jika Kawah Gas Darvaza disebut sebagai salah satu tempat dengan cadangan gas terbesar di dunia.
3. Dianggap Berbahaya dan Ingin Dipadamkan
Keamanan menjadi salah satu alasan kenapa Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdymukhamedov berencana untuk menutup gerbang neraka.
Saking berbahayanya tempat ini, sejak tahun 2004, sang presiden telah meminta penduduk Darzava untuk pindah ke tempat lain karena alasan keamanan.
Selain itu, alasan lain kenapa Berdymukhamedov begitu kekeuh untuk menutup Gerbang Neraka adalah karena terbuang sia-sianya cadangan gas alam Turkmenistan. Terbakarnya gas alam di Kawah Darvaza yang terjadi secara terus menerus dianggap membuang-buang sumber daya gas alam yang ada.
ADVERTISEMENT
"Kami kehilangan sumber daya alam yang berharga yang padahal bisa kami manfaatkan dengan signifikan dan menggunakannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kami," ujar sang Presiden.
Meski belum diketahui secara pasti bagaimana untuk memadamkan 'api abadi' tersebut, Berdymukhamedov telah menginstruksikan para pejabat untuk menemukan solusi memadamkannya.
5. Tak Pernah Berhenti Padam
Saat pertama kali terbentuk, awalnya para peneliti memperkirakan bahwa kawah gas ini akan terbakar dan apinya akan padam dalam beberapa minggu. Akan tetapi, gas tersebut terus terbakar dan apinya tidak pernah padam.
Kini, Kawah Gas Darvaza telah terbakar hampir 51 tahun atau lebih dari setengah abad lamanya. Api di tempat ini seolah tak pernah padam dan terus terbakar, bahkan suhunya mencapai 40 derajat Celsius.
ADVERTISEMENT
Percobaan untuk memadamkan api tersebut pernah dilakukan otoritas setempat pada 2010 silam. Saat itu, Presiden Turkmenistan ingin memadamkan Gerbang Neraka itu dengan cara menutup lubang di kawah tersebut.
Kemudian yang teranyar, pada 2019 lalu, Berdymukhamedov pernah berkendara untuk mengitari kawah gas tersebut. Nyatanya, hal itu dilakukan untuk mengklarifikasi isu kematiannya.
Hanya saja upaya tersebut gagal dan Kawah Darvaza masih tetap menyala.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )